Sunday, March 2, 2014

Sidang darurat NATO menbahas krisis Ukraina




Sekretaris Jenderal NATO mengatakan aktifitas militer Rusia di Krimea, Ukraina, mengancam perdamaian dan keamanan di Eropa.


Hal tersebut diungkapkan Anders Fogh Rasmussen beberapa saat sebelum pertemuan darurat NATO untuk membahas krisis di Ukraina, Minggu 2 Februari.


Dia menambahkan Rusia harus segera mengurangi ketegangan di Ukraina, yang beberapa waktu lalu dilanda unjuk rasa antipemerintah yang menyebabkan jatuhnya presiden pro-Rrusia, Viktor Yanukovych.


Seorang pejabat Barat lainnya menggambarkan krisis saat ini mungkin yang paling berbahaya di Eropa sejak invasi Uni Soviet ke Cekoslawakia tahun 1968.


Kepada BBC, Andriy Deshchytsya, menjelaskan saat ini dibutuhkan tekanan yang tidak bermusukan kepada Rusia dari semua pihak untuk menyelesaikan krisis


Dia menambahkan selama beberapa hari sudah berupaya -namun tidak berhasil- untuk menghubungi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.


Wartawan BBC melaporkan pemerintah Moskow tidak mengakui pemerintahan sementara Ukraina dan tidak akan melakukan hubungan.


Sementara Presiden Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia memiliki hak untuk membela yang disebutnya sebagai kepentingan mereka di Ukraina.


Pemerintah sementara Ukraina sudah menyatakan pasukan dalam status siaga tempur setelah parlemen Rusia memberikan restu untuk mengirim pasukan ke Ukraina.


Pelaksana jabatan Presiden Olexander Turchynov juga menyatakan kesiagaan dilakukan termasuk dengan menempatkan penjagaan lebih ketat di lokasi strategis seperti fasilitas pembangkit nuklir.






0 comments:

Post a Comment