TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Segmen Usaka Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih menjadi sasaran lembaga keuangan perbankan dan non perbankan. Ceruk segmen ini masih menjanjikan dan diyakini akan terus gemuk dan kecil dari resiko kredit macet.
Pjs Pimpinan Cabang BRI Jambi, M Fendi Maulana mengatakan, pihaknya melalui divisi kredit mikro memang fokus membantu dan menyalurkan kredit kepada segmen UMKM ketimbang segmen lainnya. "Potensi segmen UMKM memang sedang gemuk, walau dalam waktu dekat akan menghadapi MEA 2015. Segmen ini bukannya menjadi loyo namun semakin besar dalam populasinya," ujarnya kepada Tribun, kemarin.
Keseriusan bank BUMN ini menggarap sektor tersebut terlihat dengan merangkul UKM melalui komunitas yang dikawinkan pada program Pesta Rakyat Simpedes. "Ibaratnya kita terus memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM, mulai dari pemberian modal, dan bahkan kemudahan bertransaksi sampai solusi pengembangan produk melalui komunitas yang kita bentuk," katanya.
Berbicara bentuk perhatian dan fokus pemberian kredit kepada segmen UMKM BRI Cabang Jambi telah menggelontorkan Rp 11 miliar kredit mikro. Hampir 50 persen debiturnya pelaku UMKM.
Tak hanya BRI, perusahaan keuangan non bank yaitu Pegadaian pun demikian. Deputi Bidang Bisnis Pegadaian Area Jambi, Wartono mengatakan, segmen UMKM sangat aman untuk diberikan dana kredit pinjaman.
Bahkan, pertumbuhan segmen ini lebih elok dari segmen perkebunan yang dianggap sangat besar namun mengalami gangguan dalam usahanya. Itulah yang membuat Pegadaian fokus menggarap mikro.
Wartono bilang, saat ini debitur Pegadaian didominasi oleh kalangan pedagang di Kota Jambi yang tercatat 700 nasabah. "Jumlah itu memang didominasi pedagang, karena sektor perdagangan pula yang sangat besar untuk segmen UMKM Jambi," ucapnya.
Berbicara target, Pegadaian Jambi yang juga juga tergabung dengan Bengkulu menargetkan penyaluran kredit mikro sebesar Rp 18 miliar. Adapun plafon pinjaman ke satu debitur kredit mikro mencapai Rp 100 juta dengan tenor 1-3 tahun. (tyo)
0 comments:
Post a Comment