Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penguatan mata uang negeri Paman Sam diperkirakan analis, masih akan menghambat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat, pada perdagangan Selasa (16/12/2014).
Analis Sinarmas Sekuritas Jef Tan mengatakan, IHSG hari ini diprediksi bergerak melemah pada kisaran support 5.084 dan resistance 5.124. Hal ini dikarena adanya sentimen membaiknya perekonomian Amerika Serikat (AS) yang berimbas terhadap penguatan dolar AS.
"Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS turut memberikan sentimen dan Amerika akan merilis data industrial production yang diperkirakan ke 0,56 persen (MoM) dari sebelumnya minus 0,1 perse (MoM)," kata Jef, Jakarta.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG sedang dipaksa untuk masuk ke dalam area konsolidasi akibat menguatnya dollar AS dan tergerusnya market regional maupun global.
"Support 5.083 sedang diuji sebelum IHSG melanjutkan kembali gerakan naik nya, hari ini potensi T-bound (kenaikan harga saham bersifat sementara) akan terlihat pasca IHSG melakukan gapdown kemarin, target resistance berada pada level 5.157," tutur William.
0 comments:
Post a Comment