Sunday, December 28, 2014

Wapres Jusuf Kalla Dijadwalkan Kunjungi Crisis Center Aira Asia di Bandara Juanda


Wapres Jusuf Kalla Dijadwalkan Kunjungi Crisis Center Aira Asia di Bandara Juanda
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo

Wapres Jusuf Kalla saat berada di Kantor Basarnas.







TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA- Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan terbang ke Surabaya, Jawa Timur, pada hari ini, Senin (30/12/2014). Kalla akan mengunjungi Crisis Center AirAsia di Terminal II Bandara Juanda Surabaya. Ia akan mengecek langsung pendataan penumpang serta kondisi keluarga penumpang AirAsia QZ8501 yang hilang kontak sejak Minggu (29/12/2014) pagi.


"Sore sekitar pukul 15.00 WIB berangkat ke Surabaya," kata Juru Bicara Kalla Husain Abdullah melalui pesan singkat, Senin.


Rencananya, Wapres akan didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Perhubungan Ignatius Jonan.


Pada Minggu sore, Wapres menyampaikan keterangan pers mengenai insiden AirAsia ini. Ia menyatakan bahwa AirAsia kemungkinan mengalami kecelakaan karena hingga sore hari kemarin terhitung sudah 10 jam pesawat tersebut hilang kontak. Atas kejadian ini, Kalla menyampaikan keprihatinan dan duka cita pemerintah. Ia pun memerintahkan Badan SAR Nasional bersama dengan TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara untuk mengerahkan kemampuan dan peralatan penuh dalam mencari AirAsia QZ8501 baik di darat mau pun di laut.


Kalla juga menyatakan pemerintah menerima tawaran dari Australia, Malaysia, dan Singapura untuk ikut melakukan pencarian. Pemerintah, menurut KAlla, akan mengoptimalkan sejumlah anggaran untuk mendukung pencarian pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura tersebut.


Hilang kontak


Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, Minggu (28/12/2014) pagi. Pada Minggu malam, upaya pencarian dihentikan karena kekhawatiran atas kondisi cuaca buruk.


Dalam rilisnya kemarin, Kementerian Perhubungan menyebutkan pesawat diperkirakan jatuh di perairan Tanjung Pandan dan Pontianak.


Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 kru, yang sebagian besar berasal dari Indonesia. Sementara, warga asing yang terdapat dalam penerbangan tersebut di antaranya warga negara Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat.







0 comments:

Post a Comment