Sunday, June 29, 2014

JK Sebut Perlunya Evaluasi Ujian Nasional


JK Sebut Perlunya Evaluasi Ujian Nasional
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN

Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Hatta Rajasa (kanan) memaparkan visi misinya disaksikan calon Wakil Presiden nomor urut 2, Jusuf Kalla saat debat di Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014). Tema debat cawapres malam ini adalah Pembangunan Sumber Daya Manusia dan IPTEK . TRIBUNNEWS/HERUDIN







Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon Presiden Jusuf Kalla menyatakan sistem pendidikan akan dievaluasi. Evaluasi meliputi sistem pendidikan, kurikulum dan Ujian Nasional.



"Evaluasi boleh perbaiki sistem dan bobotnya tetapi tidak menghilangkan dalam segera," kata Jusuf Kalla dalam debat cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (29/6/2014).



Ia mencotohkan dahulu kementerian pendidikan dan kebudayaan hanya membuat satu soal UN untuk seluruh daerah. Akibatnya, banyak ditemukan pelanggaran siswa mencontek. Kini dibuatkan 20 materi soal UNI. "Dulu UN bobotnya 100 persen sekarang 60 persen, 40 persennya kembali ke daerah," kata JK.



Untuk melihat kesenjangan pendidikan di daerah, JK mengatakan hal itu dilakukan dengan cara pemetaan kawasan. "Tidak mungkin diketahui tanpa UN. Sejarah menunjukan sejka tahun 1950-an sudah ada (UN), negara maju juga UN. UN secara bertahap dievaluasi," katanya.



Cawapres Hatta Rajasa lalu mempertanyakan apa yang harus dievaluasi. Ia mengatakan pakar pendidikan sudah memperhitungkan standar nasional. "Pak JK mau melakukan evaluasi pada sisi apanya?" tanya Hatta.



JK lalu memberikan contoh di mana dahulu lulus UN diharuskan mendapat nilai 5 tetapi 60 persen siswa tidak lulus. Sehingga harus diturunkan menjadi angka 3,5 untuk lulus.



Kini dengan angka minimal kelulusan 5, siswa yang tidak lulus hanya 1 persen. "Ada perubahan ke arah yang lebih baik," imbuhnya.a








0 comments:

Post a Comment