Laporan wartawan Tribunnews.com, Nurfahmi Budi
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Kementerian Perhubungan sudah memutuskan membangun fasilitas transportasi massal untuk menghubungkan kota Medan dengan daerah sekitarnya. Program tersebut berupa penyediaan sarana kereta listrik dengan trayek Medan, Binjai, Deli Serdan dan Karo.
Selain kereta, ternyata ada juga opsi pengoperasian sistem Bus Rapid Transit (BRT). Menurut Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, pihaknya sengaja mendesain program tersebut agar percepatan pembuatan transportasi massal bisa menjawab kebutuhan masyarakat di empat wilayah tersebut.
"Kami tak ingin tinggal diam, karena sudah memproyeksikan, terutama, kota Medan sebagai area baru megapolitan. Kini kami berkonsentrasi dalam pembenahan dan penyiapan transportasi massal terlebih dulu," kata Gatot saat ditemui di kantor pusat Land Transport Authority Singapura, Senin (2/6/2014).
Gatot sudah melakukan langkah serius dengan merencanakan pembentukan badan khusus yang akan menangani sistem pengelolaan transportasi massal tersebut. Badan ini akan menyiapkan segala hal, baik skema regulasi, teknik sampai pelayanan. "Kami memulai dari awal. Semuanya akan diurus badan khusus ini," tegasnya.
Ia mengakui, saat ini pihaknya masih terus mengkaji semua kemungkinan dan jenis platform yang akan digunakan. Pasalnya, kota Medan menjadi satu di antara lokasi percontohan penerapan sistem BRT tersebut.
"Kami sudah mendapatkan alokasi 30 unit bus, yang nantinya akan digunakan untuk membuka layanan tersebut. Mengenai pembiayaan. kami sudah setuju untuk sharing dengan pemerintah pusat, namun besarannya masih kami rumuskan," tuturnya.
Tak ingin tinggal diam, Gatot mengajak rombongan untuk menyaksikan sekaligus belajar bagaimana memulai, membangun sampai mengoperasionalkan layanan transportasi massal tersebut di Land Transport Authority Singapura.
Saat bersama Tribunnews.com, Gatot dan rombongan melihat dan memperhatikan rangkaian pengembangan sistem transportasi darat milik Singapura. Mereka mendapatkan gambaran tentang 'evolusi' sistem transportasi massal, mulai dari bus, trem, mass rapid transit (MRT) sampai keberadaan Light Rail Transit (LRT).
Rombongan juga mendapat gambaran soal manajemen lalu lintas dan pergerakan masyarakat terkait penggunaan mobil serta jalan raya. "Cepat atau lambat, Medan akan mengalami kemacetan luar biasa kalau tak diantisipasi sejak sekarang. Kunjungan ke sini memberi banyak inspirasi. Secepatnya kami akan berbenah," sebut Gatot.
Tribunnews.com/Nurfahmi Budi
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho bertukar cenderamata dengan perwakilan Land Transport Authority Singapura, Senin (2/6/2014). (Tribunnews.com/Nurfahmi Budi)
0 comments:
Post a Comment