Friday, June 20, 2014

Kader Pembelot: Golkar Partai Oportunis dan Pragmatis


Kader Pembelot: Golkar Partai Oportunis dan Pragmatis
http://palembang.tribunnews.com/

Lambang Partai Golkar.







Laporan Wartawan Tribun Timur Edi Sumardi



TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Anggota Badan Pemenangan Pemilu DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan Subhan Djaya Mappaturung, mengaku tak gentar terhadap ancaman dewan pimpinan pusat (DPP) puaknya.



Pernyataan itu, sebagai respons terhadap DPP Partai Golkar yang mengancam menjatuhkan sanksi kepada kader yang tak mendukung Prabowo-Hatta dan membelot saat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014.



Subhan, tercatat sebagai Koordinator Media dan Informasi Relawan Kalla. Sejak awal dikukuhkan sebagai relawan, dia menantang partainya untuk menjatuhi dirinya sanksi karena membelot.



Menurut Subhan, sepanjang pengalamannya berpartai di Golkar, tak seorang pun pernah disanksi karena membelot.



"(Golkar) tak pernah serius (dalam membuktikan) ancamannya, sehingga saya tak pernah serius juga menghadapinya," ujar Subhan, Jumat (20/6/2014).



Menurut mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulsel ini, inkonsistensi Golkar dalam menjatuhkan sanksi kepada kader pembelot juga tampak pada pemilihan kepala daerah.



"Waktu pilgub juga. Sama di pilwali, tak semua dukung Supomo. Kemana orang itu, tak ada kan dipecat," ujarnya.



Ia mengakui, kader Partai Golkar membelot karena Jokowi-JK dinilai pasangan capres dan cawapres yang lebih mumpuni untuk menyelesaikan persoalan bangsa dan negara.



"Kami memilih JK bukan karena kepentingan sesaat. Tapi Golkar ini kan oportunis dan pragmatis," katanya.



Subhan juga mengatakan, jika Jokowi-JK yang terpilih, Partai Golkar akan masuk dalam jajaran kabinet. Sebab, Golkar tak memiliki sejarah sebagai puak oposan.







0 comments:

Post a Comment