Amerika Serikat mengungkapkan telah mengucurkan bantuan militer senilai US$575 juta kepada Mesir yang sempat dibekukan sejak penggulingan Presiden Mohammed Morsi tahun lalu.
Berita ini muncul sementara Menteri Luar Negeri John Kerry mengunjungi Kairo hanya dua minggu setelah mantan panglima militer Abdul Fattah al-Sisi resmi menjadi presiden.
Setelah perundingan dengan pemimpin baru, Kerry menekankan pentingnya menegakkan hak semua warga Mesir.
Sisi memenangkan pemilihan presiden bulan Mei. Dia berjanji mengatasi "terorisme" dan menciptakan keamanan.
Panglima purnawirawan ini menjatuhkan Morsi bulan Juli lalu di tengah unjuk rasa massal menentang kekuasaannya.
Sejak saat itu Sisi berusaha menghancurkan Ikhwanul Muslimin, organisasi Morsi berasal, yang mendesak pemboikotan pemilu tanggal 26-28 Mei.
Pegiat liberal dan sekuler juga menentang pemilu karena pembungkaman hak sipil.
Pejabat Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bantuan militer diberikan kembali kepada pemerintah Kairo sepuluh hari lalu, setelah disetujui Kongres.
Dana yang diambil dari bantuan militer tahunan AS sebesar US$1,5 miliar tersebut terutama akan dipakai untuk membayar kontrak pertahanan yang sudah ada.
AS juga berjanji memberikan 10 helikopter Apache bagi pihak militer untuk mengatasi milisi di Semenanjung Sinai.
0 comments:
Post a Comment