Sunday, June 22, 2014

Pemilik Mobil Suka Abaikan Panggilan ‘Recall’



Pemilik Mobil Suka Abaikan Panggilan ‘Recall’


IST







TRIBUNNEWS.COM – Maraknya kampanye perbaikan massal (recall) yang bergulir belakangan ini, membuat perhatian orang semakin peduli pada keselamatan di jalan. Tapi, sifat dasar manusia yang suka menunda membuat sebagian mobil yang harusnya masuk daftar perbaikan sama sekali tak terjamah montir di bengkel.



Sudah menjadi kebiasaan orang menunda pekerjaan besok, padahal bisa dikerjakan hari ini. Buktinya, hanya 75 persen mobil yang diperbaiki dari daftar recall. Sisa 25 persen, masih rusak dan dalam satu kondisi tertentu bisa membahayakan pengemudi dan pengguna jalan lain.



Memang kalau disebut 25 persen, sepertinya tidak terlalu banyak. Tetapi, kalau seperti kasus recall GM yang menarik 16 juta unit mobil, porsi yang tidak diperbaiki termasuk besar jumlahnya.



Situs jual beli mobil Carfax menyatakan, diprediksi ada sekitar 36 juta unit mobil yang masuk daftar recall. "Semua recall itu tidak semuanya diperbaiki bertahun-tahun dan jumlahnya terus menumpuk," jelas Christopher Basso, pemilik Carfax dilansir Detroit News (20/6/2014).



Pada kenyataannya, tidak semua konsumen sibuk dan berhasil memperbaiki kendaraannya. Tapi, sering kali pemilik tidak mendapat pemberitahuan karena sudah dijual ke orang lain.



Selanjutnya, ada masalah lain menyangkut teknik pemberitahuan pada konsumen. Biasanya, pengumuman dilakukan dengan cara tradisional, surat-menyurat dan hal ini membuat konsumen mudah mengabaikannya. Akhir-akhir ini mulai mengumumkan melalui situs media sosial, kartu pos, dan telepon langsung.



"Jika mereka benar-benar mau memperoleh kepuasan pelanggan melalui recall, mereka harus melakukan sesuatu yang spesial untuk konsumen," jelas Jake Fisher dari Consumer Reports. Sentuhan kecil, seperti ganti oli gratis dan voucher bensin bisa jadi penghargaan lebih yang diberikan untuk konsumen.










0 comments:

Post a Comment