Sekelompok kecil pengunjuk rasa tetap tidak mengindahkan larangan demonstrasi yang diberlakukan oleh penguasa militer Thailand menyusul perebutan kekuasaan pada 22 Mei lalu.
Mereka menggelar aksi di sejumlah lokasi di ibukota Thailand, Bangkok, pada Minggu (01/06).
Unjuk rasa tetap digelar meskipun pihak militer menerapkan larangan demonstrasi. Ribuan tentara dan polisi dikerahkan ke jalan-jalan dan berbagai tempat strategis.
Namun para pemrotes segera membubarkan diri ketika aparat keamanan mempersoalkan aksi mereka. Jantung perdagangan Bangkok tampak lengang setelah militer menutup kawasan itu guna mencegah warga berkumpul di sana.
Wartawan BBC di Bangkok, Jonathan Head, mengatakan iklim ketakutan dapat dirasakan di sebagian wilayah Thailand, terutama di daerah-daerah yang mendukung pemerintahan yang telah digulingkan.
Head menambahkan semua bentuk ekspresi politik dilarang dan banyak aktivis bersembunyi. Pihak berwenang juga menggerebek rumah-rumah yang dicurigai.
Demonstrasi menentang perebutan kekuasaan terjadi hampir setiap hari di Bangkok, meskipun pihak berwenang melarang pertemuan politik yang dihadiri oleh sedikitnya lima orang.
0 comments:
Post a Comment