TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim sukses bidang ekonomi Prabowo Subianto Amir Sambodo menilai calon presiden nomor urut dua Joko Widodo dinilainya tak mengerti masalah renegosiasi kontrak. Karena hal itu Amir menilai Jokowi tak bisa bernegosiasi dengan perusahaan asing seperti Freeport untuk melakukan investasi besar di dalam negeri.
"Bagaimana mau bisa negosiasi dengan Freeport, Jokowi-JK aja enggak ngerti isi kontrak renegosiasi," ujar Amir di diskusi Substansi Debat Capres Soal Ekonomi: Fakta Atau Slogan, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (22/6/2014).
Amir pun mengaku bangga dengan calon wakil presiden nomor urut dua Hatta Rajasa. Karena pada saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta berhasil meyakinkan PT Freeport Indonesia untuk melakukan keterbukaan saham melalui skema Initial Public Offering (IPO) sebesar 5 persen.
"Mereka (Freeport) mau IPO 5 persen di Indonesia, itu terjadi di zaman pak Hatta Rajasa jadi Menko," ujar Amir.
Amir juga menjelaskan jika Freeport jadi mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia, otomatis saham Freeport adalah yang paling besar di dalam sektor pasar modal. "Bayangkan Freeport mau IPO, bisa jadi paling besar di pasar modal," ujar Amir.
Amir menambahkan kehebatan Hatta Rajasa pada saat jadi Menko Perekonomian adalah menaikkan pembagian royalti antara pihak asing dengan dalam negeri. Sebelum Hatta menjabat, royalti yang diberikan kepadhanya 1 persen dari total keuntungan.
"Royalti bisa sampai 3 persen. Freeport bilang kalau nggak mau investasi dia mau bangun, siapa yang negosiasi kalau bukan pak Hatta," papar Amir.
Tambang Freeport
0 comments:
Post a Comment