Saturday, June 28, 2014

7 Bersaudara Keracunan Ikan Buntal, 1 Tewas


7 Bersaudara Keracunan Ikan Buntal, 1 Tewas
net

Ilustrasi keracunan makanan







TRIBUNNEWS.COM,SINGARAJA - Suasana duka menyelimuti kediaman Wayan Madra (57) di Desa Penyabangan, Jumat (27/6).



Sejumlah kerabat dan tetangga Madra berkumpul di rumahnya dengan perasaan sedih.



Madra meninggal akibat keracunan setelah mengkonsumsi ikan buntal, kemarin pukul 03.00 Wita.



Menantu Madra, Gusti Nyoman Mulyadi (50) menceritakan, kejadian ini berawal saat Madra bersama enam orang lain yang juga masih kerabat, meminum tuak di rumah Putu Indra pada Kamis (26/6) sore.



Selain Putu Indra, ikut bergabung Komang Sriasa (40), Kadek Santini (35), Komang Wirnata (47), Wayan Pandra (37) dan Kade Sumantra (49).



Kemudian mereka mendapat kiriman ikan buntal dari Putu Juli Adnyana, cucu Putu Indra. Sore itu pukul 16.00 Wita, Juli memancing di Pantai Desa Penyabangan dan mendapatkan seekor ikan buntal berbobot 2 kilogram.



Setelah itu, ikan yang sudah sempat dibersihkan diberikan kepada Putu Indra untuk dimasak. Kemudian ikan dimasak Indra menjadi rawon untuk menemani malam mereka sembari bercengkerama.



Tetapi, Indra yang sudah biasa memasak ikan buntal lupa membersihkan isi perut ikan itu.



Sekitar pukul 19.00 Wita rawon pun selesai dimasak. Mereka bertujuh kemudian menyantap bersama sambil minum tuak. Sejam kemudian, pukul 20.00 Wita, tujuh bersaudara itu selesai bercengkerama dan kembali ke rumah masing-masing untuk beristirahat.



Namun, Jumat (27/6) sekitar pukul 02.00 Wita, Madra menggelinjang di kasurnya dan merintih. Mulyadi bersama kerabat lain yang rumahnya berdekatan terbangun saat itu karena mendengar rintihan Madra.



Tetapi mereka membiarkan dan kembali beristirahat karena mengira Madra sedang mabuk.



Pukul 05.00 Wita, Mulyadi dan anggota keluarga lain bangun. Mereka mendapati Madra tidak sadarkan diri di kasurnya.





Mereka pun kemudian bergegas membawa Madra ke Puskesmas Gerokgak I.



Tetapi ternyata Madra sudah dalam keadaan meninggal saat dilarikan di Puskesmas.



“Awalnya kami mengira hanya mabuk biasa kemudian ketiduran atau pingsan. Tapi setelah dibawa ke puskesmas, ternyata sudah meninggal. Mungkin ini sudah jalannya,” kata Mulyadi.



Ternyata enam orang lain yang bercengkerama bersama Madra dan memakan rawon pagi itu mengeluhkan sakit di bagian perut, kepala pusing, dan muntah-muntah. Mereka pun kemudian dilarikan ke Puskesmas Gerokgak I.



Empat orang lain bahkan harus dirujuk ke RSUD Buleleng karena keterbatasan tim medis.



Perbekel Penyabangan, Made Santika mengatakan, dirinya mendapatkan laporan ada warganya yang keracunan ikan pada Jumat dinihari. Kemudian ia bergegas menuju ke Puskesmas Gerokgak I.



Santika mengaku telah melaporkannya kepada polisi dan instansi terkait.



“Polisi, dinas kesehatan, dan perikanan juga sudah melihat langsung keadaannya. Sebenarnya korban-korban ini sudah biasa makan ikan buntal. Mungkin karena kurang bersih, bisa jadi racun di ikan ini menyebar,” katanya.



Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, IGN Mahapramana mengatakan, keracunan yang dialami tujuh bersaudara dan menyebabkan Madra meninggal dunia karena ikan buntal yang dikonsumsinya.



Pihaknya saat ini masih belum mengetahui kandungan racun dan masih menguji sampelnya di laboratorium RSUP Sanglah, Denpasar.



"Kami masih membawa bahan-bahan seperti bahan mentah, ikan yang sudah dimasak dan darah korban di laboratorium Denpasar. Hasilnya masih belum kita ketahui," kata Mahapramana.










0 comments:

Post a Comment