Friday, June 27, 2014

Jokowi Berpesan ke Warga Madiun Agar Tidak Ragu Coblos Nomor 2


Jokowi Berpesan ke Warga Madiun Agar Tidak Ragu Coblos Nomor 2
surya/sudarmawan

Acara kampanye terbuka yang dilaksanakan Calon Presiden (Capres) Jokowi di Lapangan Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun molor beberapa jam. Kendati demikian Jokowi tetap menjadi rebutan warga yang sudah menunggu kedatangannya berjam-jam itu, Sabtu (28/6).







TRIBUNNEWS.COM,MADIUN- Kendati acara kampanye terbuka Calon Presiden (Capres) Joko Widodo mengalami kemunduran lebih dari 4 jam, akan tetapi kehadiran mantan Walikota Solo ke Lapangan Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun itu tetap dinanti simpatisan dan pendukungnya.



Hal ini, dibuktikan meski acara yang sebelumnya dijadwalnya mulai pukul 06.00 WIB, akan tetapi Jokowi hadir sekitar pukul 10.15 WIB.



Kendati demikian, saat Capres nomor urut 2 ini turun dari mobil pengawalannya, langsung menjadi rebutan ribuan simpatisan dan pendukungnya untuk sekedar salaman dan berfoto bersama.



Bahkan petugas pengamanan Polres Madiun Kota dan pengawalan pribadi kesulitan membuka jalan agar Jokowi bisa naik panggung lantarana berjubelnya pendukung di lapangan itu yang hanya sekedar minta salaman dan foto menggunakan Hand Phone (HP).



"Kalau mau salaman ya biasa-biasa saja, jangan sampai ditarik-tarik ini membuat tangan saya terluka dan cedera akibat rebutan. Koyok ketemu sopo ae (kayak bertemu siapa saja). Wong saya ini wajah ndeso (desa). Harusnya salaman yang normal-normal saya," ucap Jokowi saat diberi kesempatan berorasi politik, Sabtu (28/6/2014).



Sebelum menyampaikan pesannya, Jokowi mengaku dalam perjalanan dari Banyuwangi menuju Madiun baru sampai, Sabtu (28/6) pukul 04.30 WIB.



Yakni lantaran sudah dicegat pendukungnya di sejumlah daerah. Yakni di Blitar, Tulungagung, Trenggalek, serta di salah satu Pondok Pesantren sebelum masuk Kota Ponorogo.



"Jadi tengah malam sampai dini hari saya masih dicegati berkali-kali. Tetapi saya layani. Tadi sampai di Madiun subuh terus tidur sebentar dan sekarang berdiri disini," urainya.



Lebih jauh, Jokowi di dalam orasi politiknya hanya menyampaikan 2 pesan. Yakni pertama meminta para pendukungnya tidak percaya dengan isu-isu dan fitnah yang mendera pasangan Jokowi dan JK. Alasannya, semua tidak benar.



"Kalau saya dan Pak JK terpilih, tunjangan sertifikasi guru dan tunjangan daerah dihapus, termasuk beras untuk rakyat miskin (Raskin) dihapus. Itu bohong itu tidak benar. Ini menunjukkan yang disana (kubu lain) kebingungan. Mungkin juga wedi kalah (takut kalah)," ujar Jokowi.



Jokowi menguraikan dirinya tak pernah mempermasalahkan diisukan dan difitnah dengan hal-hal negatif.



Hal itu, disebabkan lantaran dirinya tak memiliki kesalahan dan kejelekan sehingga diisukan dan diberi fitnah yang buruk-buruk.



"Saya diisukan dan difitnah terus dijelek-jelekkan, karena selama ini mencari kesalahan dan keburukan saya tidak ada," katanya



Selain itu, Jokowi berpesan jika ada praktek money politic (politik uang) di Madiun jangan didengarkan pendukung dan simpatisannya. Selain itu, jangan sampai beralih pilihan hanya karena money politic.



Alasan Jokowi hanya karena uang pemilih akan disengsarakan 5 tahun ke depan.



"Kalau ada praktek money politic jangan sampai membuat pendukung dan simpatisan mengalihkan pilihannya ke yang lain. Sekalian tolong diberi tahu tetangganya semua. Ini pesan saya. Wong saya wajah ndeso masih diisukan keturunan Cina. Saya wong ndeso kan wajahnya ndeso," ungkapnya.



Disamping itu, Jokowi meminta simpatisan dan pendukungnya menepis jika ada isu dan fitnah mengenai dirinya. Alasannya, dalam waktu sepekan lagi, Jokowi memastikan bakal ada isu dan fitnah lainnya tetang dirinya.



"Saya minta fitnah harus ditepis jangan sampai berkembang. Bantah saja jangan sampai berkembang. Saya ini difitnah sabar, dielek-elek (dijelek-jelekkan) rapopo (tak masalah). Tetapi, kalau terus-terusa akan saya lawan. Dipikir karena saya kurus wedi (takut) dan tak bisa tegas. Meski saya kurus tetap bisa tegas dan melawan," urainya.



Sementara dalam pesan keduanya, Jokowi berharap pendukung dan simpatisannya tidak ragu-ragu memilik pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2.



Jika masih ada keruguan di hati harus dimantabkan lagi untuk menetapkan pilihan.



"Ini tinggal 2 minggu. Jangan sampai ragu-ragu memilih. Tetangganya juga dibilangin. Kalau bisa besok ditemui lagi tetangganya diyakinkan memilih nomor 2," pungkasnya.








0 comments:

Post a Comment