TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hingga Juni, stok sapi hidup di kandang para fedlot atau pelaku industri penggemukan 195.641 ekor. Dengan perincian, sapi bakalan sebanyak 173.508 ekor, sapi siap potong sebanyak 18.000 ekor dan sapi lokal 4.133 ekor.
Bachrul Chairi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) mengatakan, suplai sapi hidup tersebut akan terus bertambah seiring izin impor sapi baru yang diterbitkan Kemdag untuk kuartal III.
Dari Juli hingga September, Kemdag menetapkan kuota impor sapi 167.000 ekor. Pada kuartal III-2014, Kemdag memprioritaskan impor sapi bakalan. Ini terlihat dari persentase impor sapi bakalan yang mencapai 80%, dan sapi siap potong sebesar 20%. Kemdag menetapkan kuota impor sapi di kuartal III lebih sedikit ketimbang kuartal II karena kebutuhan sapi saat Lebaran sudah diperhitungkan di kuartal II.
"Perkiraan yang dipotong untuk Lebaran 120.000 ekor sampai 150.000 ekor," kata Bachrul, Jumat (27/6). Kendati kuota impor kuartal III menyusut, Kemdag akan memberikan insentif penambahan alokasi impor kepada perusahaan yang mengajukan inisiatif impor sapi betina produktif atau sapi induk.
Sementara itu, per 20 Juni, realisasi impor sapi bakalan sekitar 156.000 ekor atau 54,53% dari izin impor yang diberikan pada kuartal II yang sebanyak 286.100 ekor. Sedangkan untuk impor sapi induk, tidak ada yang direalisasikan. (Handoyo)
POS KUPANG/SALOMO HABA
0 comments:
Post a Comment