TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Dari sebanyak 39.507 peserta ujian Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI) 2014 untuk program pendidikan S1, S2, Profesi, Spesialis dan S3, yang digelar di 17 Kota di Indonesia, Minggu (22/6/2014), sebanyak tujuh orang tercatat adalah penyandang tuna netra.
Hal itu dikatakan Rektor Universitas Indonesia (UI) Muhammad Anis, kepada wartawan, Minggu (22/6/2014). "Dari tujuh peserta berkebutuhan khusus yakni tuna netra itu, empat peserta mengambil program Sarjana dan tiga mengambil program Pascasarjana," katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan serentak digelar di 17 kota di Indonesia mulai pukul 07.00-14.30. Tujuh belas, kota di Indonesia itu adalahDKI Jakarta (Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat), Tangerang Selatan, Bekasi, Depok, Bogor, Bandung, Serang, Cirebon, Jogjakarta, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Medan, Padang, Bukittinggi, Pekanbaru, Palembang.
Ia menambahkan bagi peserta disabilitas atau tuna netra ini dalam proses pengerjaan soal ujian ditemani pendamping. "Ada pendampingnya, tergantung jenis disabilitasnya. Masing- masing dibantu dua pendamping yang bertugas memberikan bantuan jika dibutuhkan," tambahnya.
Ia mengatakan seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2014 ini, para mahasiswa yang diterima di program S1 Reguler melalui SIMAK UI dibebaskan dari uang pangkal (UP). "Dengan demikian, UP program S1 Reguler tidak lagi dibebankan kepada orangtua atau wali mahasiswa," katanya.
Hal itu, katanya, karena kebijakan UI mengalokasikan beban biaya UP dari dana BOPTN (Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri) yang diperoleh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Bagi para mahasiswa UI Program S1 Reguler tahun akademik 2013/2014, baik yang lulus melalui SNMPTN, SBMPTN ataupun SIMAK UI, hanya akan dikenakan biaya uang kuliah atau Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan (BOP-B) sebesar Rp 100.000- Rp 5.000.000 per semester. "Rentang biaya BOP-B tersebut disesuaikan dengan kemampuan dan tanggungan finansial orangtua/wali mahasiswa," katanya.
Dalam ujian SIMAK UI, para peserta mengerjakan materi soal sesuai jurusan. Untuk program Vokasi (diploma) dan Sarjana adalah kemampuan IPA dan kemampuan dasar (untuk kelompok IPA), kemampuan IPS dan kemampuan dasar (untuk kelompok IPS) atau kemampuan dasar, kemampuan IPA dan kemampuan IPS (untuk kelompok IPC).
Kemampuan IPA terdiri dari Matematika IPA, Fisika, Kimia, Biologi, dan IPA Terpadu. Kemampuan Dasar terdiri dari Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris dan Kemampuan IPS terdiri dari Ekonomi, Sejarah, Geografi, dan IPS Terpadu.
Sedangkan materi soal program pascasarjana dan profesi adalah Tes Potensi Akademik (TPA) dan Bahasa Inggris.
"Tidak ada perbedaan materi soal antara peserta normal dengan difabel. Hanya saja, bagi peserta difabel diberikan pendampingan khusus sesuai kebutuhannya," katanya.
0 comments:
Post a Comment