
Boneka yang mengecam CY Leung dipajang di kawasan yang dididuki pengunjuk rasa.
Pemimpin eksekutif Hong Kong, CY Leung, menuduh 'kekuatan luar' terlibat dalam aksi unjuk rasa prodemokrasi di wilayah itu.
Dalam sebuah wawancara TV, CY Leung mengatakan unjuk rasa yang melumpuhkan sebagian kawasan Hong Kong selama tiga pekan belakangan tidak terkendali lagi, bahkan bagi pengelola protes sendiri.
"Jelas ada partisipasi orang, beberapa organisasi di luar Hong Kong, dalam politik Hong Kong sejak masa lalu," jelas CY Leung
Bagaimanapun Leung tidak menyebutkan secara rinci negara yang dia maksud.
"Dari beberapa negara di beberapa bagian dunia. Saya sebaiknya tidak merincinya namun jelas ini tidak sepenuhnya gerakan dalam negeri."
Namun tuduhan itu dibantah keras oleh para pengunjuk rasa, yang menuntut pemilihan umum yang demokratis.
Pemerintah Cina menjanjikan pemilihan umum langsung oleh warga untuk untuk menentukan pimpinan mereka namun calon-calonnya ditenukan oleh Beijing.
Dalam beberapa beberapa hari belakangan, berlangsung bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa.

Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa sudah terjadu beberapa kali.
Bentrokan terbaru pada Sabtu (19/10) malam dipicu oleh upaya demonstran untuk menerobos penjagaan dan sejumlah orang dilaporkan menderita cedera ringan.
Pemerintah dan para pemimpin mahasiswa -yang menjadi ujung tomba dalam demonstrasi- sudah sepakat untuk menggelar perundingan, Selasa 21 Oktober, yang akan disiarkan langsung oleh stasiun TV setempat.
Pekan lalu pemerintahan CY Leung membatalkan perundingan karena mahasiswa menyerukan untuk menduduki lebih banyak kawasan.
0 comments:
Post a Comment