Wednesday, October 29, 2014

Lebih dari 80 Ribu Orang di Sulut Menganggur


Lebih dari 80 Ribu Orang di Sulut Menganggur
googleimage

Ilustrasi







TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Angka pengangguran di Sulawesi Utara (Sulut) yang mencapai 7,7 persen masih menjadi pekerjaan rumah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulut.


Data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS), presentasi itu menempatkan 84.220 orang yang masih menganggur di Sulut. Jumlah pengangguran tersebut naik dari tahun sebelumnya yang berkisar di angka 70.000 lebih.


Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk menekan angka pengangguran Disnakertrans kembali mengadakan Job Fair 2014.


Kepala Disnakertrans Edwin Roring, mengungkapkan Job Fair kali ini menyediakan 5.423 lowongan pekerjaan yang berasal dari 74 perusahaan di berbagai bidang usaha.


Disnakertrans kata Roring bertindak sebagai fasilitator bagi perusahaan untuk menempatkan satu event ini bagi pencari kerja. Ia berharap jumlah lowongan bisa terserap semuanya.


"Momen ini diharapkan bisa dimanfaatkan pencari kerja," katanya.


Jika dibandingkan dengan skala nasional, angka pengangguran mencapai 5,7 persen atau sebanyak 7,1 juta jiwa.


"Tingginya angka pengangguran ini merupakan dampak dari tidak seimbangnya jumlah pencari kerja dengan lapangan kerja produktif yang tersedia," ujar Roring.


Wakil Gubernur Sulut Djouhari Kansil saat membuka Job Fair di Megamall melihat tingginya antusiasme masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Ia mengatakan, indikator keberhasilan pembangunan ekonomi juga dapat dilihat dari rendahnya tingkat pengangguran.


Namun tak hanya berharap dari Job Fair saja, Disnakertrans kata Kansil, lebih memaksimalkan peran dan fungsi satu di antaranya Balai latihan Kerja sebagai wadah pencetak calon-calon tenaga kerja yang berkualitas.


"Untuk itu perlu diberikan perhatian khusus terhadap peran dari Balai Latihan Kerja tersebut," ungkapnya.


Selain itu, angka pengangguran harus diatasi tak hanya dengan mencari kerja. Menciptakan peluang usaha juga harus dikembangkan terutama bagi generasi muda. Pemerintah berperan sebatas pemberdayaan masyarakat melalui perluasan akses sarana dan prasarana ekonomi.


"Kemudian pemanfaatan teknologi padat karya dan tepat guna serta pengenalan informasi pasar dan permodalan," kata dia.


Usaha kecil menengah juga harus dikembangkan.


"Pengembangan kewirausahaan bisa juga dilakukan melalui program diklat untuk menciptakan SDM yang mandiri dan mampu mengembangkan usaha pemula," tandas Kansil. (alpen martinus/ryo noor)







0 comments:

Post a Comment