Thursday, October 9, 2014

Petani Cengkih di Bolsel Saling Menjaga Lahan Mereka Dari Pencurian


Petani Cengkih di Bolsel Saling Menjaga Lahan Mereka Dari Pencurian
IST

Panen Cengkeh







TRIBUNNEWS.COM.KOTAMOBAGU - Ada kesepakatan tak tertulis yang dilakukan para petani cengkih yang memiliki lahan di Mataindo, Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Mereka harus saling menjaga kebun cengkih mereka dari pencurian secara bergantian.


"Masing-masing dari kami tidak bisa setiap hari ke kebun. Apalagi, sebagian besar, kami berdomisili di Kotamobagu. Paling juga seminggu sekali kecuali sudah masuk masa panen," ujar Gito Simbala, warga Kelurahan Matali, Kotamobagu, yang memiliki kebun cengkih di Mataindo, Kamis (9/10/2014).


Dia mengakui, para petani cengkih mulai khawatir saat memasuki masa panen. Tidak hanya ketakutan gagal panen, tapi juga gangguan manusia. Pencurian cengkih kerap terjadi, apalagi bila harga komoditas itu sedang tinggi. Pencurian terakhir di Mataindo terjadi pada akhir Agustus lalu.


"Harga cengkih saat itu di atas Rp 130 ribu per kilogram. Ada empat pohon cengkih yang habis dijarah pencuri. Hal tersebut membuat para petani, terutama yang punya lahan dalam satu blok khawatir. Makanya, kami, sesama petani bianya sudah mamfhum untuk saling menjaga lahan," dia menambahkan.


Gito mengatakan, pencurian cengkih memang menjadi risiko yang bisa terjadi kapan saja. Namun yang ia lebih khawatirkan adalah rusaknya dahan dan ranting-ranting pohon cengkih. Kerusakan tersebut akan memberikan kerugian yang lebih besar lagi karena pertumbuhanya membutuhkan waktu lama.


Upaya lain yang dilakukan untuk mencegah pencurian cengkih di pohon adalah dengan menyimpan tangga serapi mungkin. "Bila memang tidak digunakan, jangan sampai terbiar tergeletak atau masih ditenggerkan di pohon. Itu sama saja dengan memberikan kesempatan kepada pencuri," kata dia.


Gito menyebut, saat ini harga cengkih sedang tinggi, yakni di atas Rp 130 per kilogram. "Kemungkinanya karena produksi cengkih sedikit. Memang bisa memberikan keuntungan bagi para petani yang bisa memanen cengkih saat ini, namun kekhawatiran pencurian juga tak kalah tinggi," kata dia kemudian terkekeh.


Onong, warga Matali lainnya tak memungkiri rasa khawatir pencurian cengkih itu. "Saya belum sampai kecurian, namun beberapa kali saya dengar memang teman-temanya mengalaminya," kata pria yang memiliki lahan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) ini.


Namun ternyata laporan pencurian cengkih yang diterima Polres Bolmong sangat sedikit. Sepanjang tahun 2014 ini, baru seorang warga yang melaporkan pencurian cengkih. Kejadiannya di Perkebunan Idumum, Desa Bai, Nuangan, Kabupaten Boltim.


"Biasanya laporan pencurian cengkih ini ditangani oleh polsek setempat. Kemungkinan paling besar pencurian, ya, terjadi di Pinolosian dan di Boltim," ujar seorang anggota Polres Bolmong di Satuan Reserse dan Kriminal. (suk)







1 comment:

  1. https://obatkankerkelenjargetahbeningpdf.wordpress.com/

    ReplyDelete