TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Kawasan lokalisasi Dolly dan Jl Jarak Surabaya sudah tutup sejak Juli 2014 lalu.
Tapi polisi tidak membiarkan kawasan lokalisasi yang berada di Kelurahan Putat Jaya tersebut.
Polrestabes Surabaya terus mengawasi lokalisasi yang pernah disebut-sebut terbesar di Asia Tengara itu.
Polisi mengawasi dengan melakukan patroli di lokalisasi Dolly pada Jumat (10/10/2014).
Polrestabes menurunkan dua unit anggota yang berasal dari Sabhara dan Humas. Dua unit polisi itu diBantu dari satu unit dari Polsek Sawahan.
Mereka melakukan patroli di Jl Jarak dan Dolly. Petugas keluar masuk di dua jalan tersebut. Kemudian, anggota juga blukusan ke rumah-rumah bekas lokalisasi.
"Memang Dolly sudah tutup, tapi kami tetap melakukan pengawasan pasca penutupan. Jangan sampai kawasan tersebut disalahgunakan. Kami harus menjaga kemanan disana (Dolly)," sebut Kompol Suparti, Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya," Jumat (10/10/2014).
Patroli dimulai di Jl Jarak. Polisi berkeliling kawasan tersebut dan melakukan komunikasi dengan warga yang ada dilokasi. Setelah di Jl Jarak, polisi melanjutkan ke kawasan Dolly.
Di kawasan tersebut, rumah-rumah yang dulunya di pakai untuk wisma sudah berubah fungsi. Ada yang dibiarkan kosong dan ditulisi dijual, berubah jadi tempat kos, digunakan sebagai toko atau bengkel motor.
"Kami akan terus melakukan patroli dan mengawasi kawasan Dolly. Patroli akan kami lakuan lagi," sambung Suparti.
Briptu Hidayati, salah satu anggota Sabhara Polrestabes Surabaya menambahkan, dirinya melakukan pembinaan dan sosialisasi secara rutin di Dolly.
"Tadi sempat komunikasi dengan warga dan beberapa pedagang, kami mendapat informasi dan masukan dari pedagang. Pedagang mengaku sepi," ucap Hidayati.
Polwan asal Sampang itu mengaku, warga juga meminta kepada polisi untuk terus menyambangi (turun) ke Dolly untuk menjaga kemanan.
0 comments:
Post a Comment