Jaksa penuntut Finlandia menyiapkan dakwaan kepada tiga staf kepolisian yang melakukan kesalahan dengan menempatkan Presiden Vladimir Putin masuk dalam daftar penjahat.
Daftar yang tahun lalu bocor ke masyarakat umum itu membuat pemerintah Finlandia malu dan terpaksa meminta maaf ke Rusia.
Pihak berwenang Finlandia mengatakan penyusunan daftar penjahat itu tidak diawasi dengan baik dan nama-nama -termasuk presiden Rusia itu- dimasukkan hanya dengan berdasarkan bukti-bukti yang tipis.
Dua dari tersangka dalam kasus itu dilaporkan sebagai perwira tinggi polisi sedangkan seorang lagi adalah karyawan sipil yang mengurus kumpulan data.
Pernyataan Kejaksaan Finlandia, Selasa 28 Oktober, menyatakan ketiganya akan didakwa dengan kelalaian.
Awalnya ada tujuh orang yang diperiksa sejak awal Oktober namun pihak kejaksaan memutuskan untuk membebaskan empat lainnya dari dakwaan.
Kasus ini berawal pada April 2013, ketika sebuah stasiun TV swasta Finlandia, MTV3, mengungkapkan bahwa presiden Rusia masuk dalam daftar penjahat yang dikeluarkan Biro Penyelidikan Nasional Finlandia, NBI.
Selain penyelidikan atas kelalaian menempatkan Putin dalam daftar penjahat, penyelidikan terpisah juga dilakukan terkait bocornya daftar NBI itu ke media.
0 comments:
Post a Comment