Friday, October 10, 2014

Napi Kerobokan Kesulitan Jual Hasil Kreatifitas


Napi Kerobokan Kesulitan Jual Hasil Kreatifitas
tribun bali

Papan Surfing







TRIBUNNEWS.COM,DENPASAR - Warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kerobokan menjalankan berbagai aktivitas ekonomi dari dalam penjara.


Hasilnya produk mereka tak kalah saing dengan yang lain.


Namun demikian hal tersebut, butuh dukungan banyak pihak untuk memasarkan hasil mereka.


Saifullah memotong papan tripleks menggunakan pisau cutter ukuran satu centimeter dan penggaris kayu. Laki-laki 42 tahun itu sedang membuat hiasan papan selancar.


"Mau buat potongan kreasi kayu untuk papan selancar. Sejauh ini hanya jadi sambilan. Kalau kebetulan pas ada bahan, kalau ndak ya main sama napi lain," jelasnya sambil menempelkan kayu untuk dilem.


Salah satu warga binaan lapas yang divonis 5 tahun penjara ini mengaku sudah beberapa tahun mencoba untuk membuat papan surfing, untuk pribadi maupun untuk rekannya. Bahkan saat belum menjadi penghuni lapas Kerobokan.


"Karena sering main surfing, saya jadi tahu spesifikasi dan bahannya. Untung di lapas ini saya diberi kesempatan untuk menyalurkan bakat. Saya sudah membuat 12 papan tapi masih belum ada yang terjual," jelasnya saat di temui Tribun Bali.


Plt Kalapas Kerobokan Made Bandra menyatakan, peningkatan minat dan bakat warga binaan, Lapas Kerobokan,Denpasar, Bali, cukup besar.


Hal itu menjadi proses pembentukan karakter dan sikap warga binaan, yang akan keluar dari lapas. Menurutnya jika hanya membekali kreativitas, tanpa sikap entrepreneur yang kokoh, mereka akan rendah diri dan takut bergaul.


"Kita harus siapkan mereka agar tidak minder. Mereka harus percaya diri membangun masa depan dengan usaha yang sudah pernah dibina lapas. Itu akan membawa mereka untuk semakin maju secara ekonomi dan jiwa," katanya kepada Tribun Bali.


sementara itu, guna memberikan perputaran roda ekonomi buat negara dan warga binaan, pihaknya berharap, pemerintah maupun masyarakat berkenan mendukung hasil olahan warga binaanya.


Sebab, sejauh ini pihak lapas masih kesulitan untuk membangun relasi, terutama relasi untuk memasarkan produk hasil olahan. Padahal, jika melihat hasil yang memuaskan, serta kualitas yang bagus ini, dipastikan bisa memberikan kepuasan buat penguasaha.


Wayan mencontohkan, seperti karya lukisan, sablon kaos kaupun undangan, laundry, tanaman dan hasil ikan lele maupun hewan ternak lainnya, adalah bagian dari kebutuhan masyarakat.


"Coba kita lihat apa hasil produk itu semua tidak dibutuhkan masyarakat? apakah masyarakat tidak ada yang membuka usaha itu? Masyarakat tinggal membuka usaha, kami yang membuat, maka akan ada perputaran ekonomi cepat dan tepat. karena di lapas banyak tenaga yang sudah tergolong ahli," harapnya.


Sembari menunjukkan kolam ikan dan tempat ternak lainnya, Wayan mencontohka juga bahwa restoran atau warung makan, juga bisa mengambil bagian dari hasil olahan atau hasil ternak warga binaan.


Selain itu, kendati warga binaan terkendala dengan kondisi lahan, namun dengan keuletan dan tekad yang besar untuk membangun diri. warga binaan tetap membuat karya atau olahan sesuai dengan kemampuan mereka.


Kemampuan yang sudah dimiliki menurut orang nomor satu di LP Kerobokan ini, jangan sampai mati atau terkikis atau bahkan hilang.







0 comments:

Post a Comment