Friday, October 10, 2014

Sejumlah Fasilitas Stadion Gelora Bandung Lautan Api Rusak


Sejumlah Fasilitas Stadion Gelora Bandung Lautan Api Rusak
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Sejumlah pekerja menyelesaikan tahap akhir pemasangan atap Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage yang berlokasi di Kampung Cimencrang, Kelurahan Gedebage, Kota Bandung, Selasa (19/3/2013). Nasib penamaan stadion bertaraf internasional dengan kapasitas sekitar 38 ribu tempat duduk ini ditentukan lewat polling yang melibatkan partisipasi masyarakat dengan memilih tiga nama yang sudah ditentukan, yakni Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Stadion Gelora Gedebage Kota Bandung, dan Stadion Gelora Rosada melalui pesan singkat atau short message service (SMS) yang akan berakhir hingga 22 Maret 2013. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN







TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sejumlah fasilitas Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) rusak, pascalaga uji coba Persib Bandung meladeni Malaysia Super League Selection belum lama ini.


Fasilitas yang rusak meliputi pagar dan panel besi di ornamen teralis sektor X. Selain itu kaca di koridor yang menghubungkan corporate room di sektor utara-selatan pecah.


"Ya, ada beberapa bagian yang rusak. Kerusakannya pagar besi yang patah hingga kaca yang pecah," kata Kepala Pengelola Stadion GBLA, Gatot Prasetyo ketika ditemui Tribun Jabar, Jumat (10/10/2014)


Ia mengatakan, kerusakan tersebut kemungkinan karena penonton dalam laga itu mencapai 40 ribu lebih. Dari mereka tak sedikit memanjat pagar pembatas hingga patah.


"Kalau dilihat dari kerusakan, sepertinya bekas dipanjat paksa karena kita tahu sendiri, kemarin penontonnya membludak sekali," terang Gatot.


Pengelola GBLA masih mendaftar fasilitas yang rusak di stadion kebanggaan warga Bandung tersebut. Ia mengaku baru menemukan kerusakan di pagar dan kaca.


"Kerugian belum ditaksir. Kami belum dapat laporan karena seperti yang saya bilang, kerusakan masih diinventarisir. Setelah diinventarisir, baru ketahuan berapa kerugiannya," imbuhnya.


Asisten pelatih Pelita Bandung Raya ini mengaku, berdasarkan kontrak sebelum pertandingan, jika fasilitas mengalami kerusakan, maka panitia pelaksana pertandingan harus menanggung kerugian.


"Secara kontrak di awal, panpel yang harus membayar ganti rugi jika ada kerusakan karena hal itu sudah diatur dalam perjanjian semula," kata Gatot.







0 comments:

Post a Comment