Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berniat membangun pusat rehabilitasi untuk pecandu Narkoba. Setelag gagal bernegosiasi dengan Kabupaten Tangerang, kini pria yang akrab disapa Ahok mewacanakan membangun pusat rehabilitasi di Sukabumi, Jawa Barat.
Ditemui di Lembaga Pemasyarakatan Klas II Salemba, Jakarta Pusat Ahok menjelaskan sebetulnya pihaknya ingin mengubah tahanan yang ada di Ciangir, Tangerang menjadi pusat rehabilitasi narkoba.
"Ciangir itu kan baru masuk itu buat sampah, lalu peruntukannya diubah. Lalu bupatinya keberatan dibangun, padahal tidak berbeda dengan perumahan. Nah kita ingin bangun yang lebih holistik jadi orang masuk ke situ mesti berasa ia direhab, sesuatu yang bisa keluar jadi manusia baru," ungkap Ahok.
Dikatakannya untuk rehabilitasi perlu suasana yang terpadu lingkungannya setidaknya ada untuk lahan pertanian dan rekreasi.
"Nah kita tadinya pengen di Ciangir tapi dia nggak kasih," ujarnya.
Karena tidak kasih, maka Pemprov DKI saat ini sedang mencari tanah apakah di Sukabumi, apakah kita tukar dengan Jakarta Tourisindo yang berada di Puncak,
"Tadi saya minta Pak Dirjen coba kasih kita gambaran desain seperti apa melibatkan LSM-LSM yang ada karena nggak mungkin melebihi kapasitas seperti ini. Nah itu yang kita dorong," ungkapnya.
Dalam acara puncak peringatan Hari Aids Sedunia tingkat Provinsi DKI Jakarta Mardjoeki mengungkapkan bahwa seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang ada di Jakarta sudah kelebihan kapasitas penghuninya.
"Saat ini dari seluruh Lapas di DKI ada 15 536 warga binaan dari kapasitas Lapas 5890 orang, sehingga terjadi over kapasitas hampir 300 persen," ungkap Mardjoeki.
Dikatakannya dari seluruh jumlah narapida yang menghuni Lapas di Jakarta, 65 persen diantaranya merupakan narapidana yang berlatarbelakang kasus narkotika. "Dari seluruh warga binaan ada 744 orang terdata sebagai pengidap HIV/Aids," ungkapnya.
Mardjoeki meminta kepada gubernur yang akrab disapa Ahok supaya Lapas di DKI Jakarta ditingkatkan lagi kapasitasnya dengan membagun Rumah Tahanan (Rutan) baru di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.
"Jakarta Selatan dan Jakarta Barat perlu Rutan baru," ucapnya.
Selain itu, kini ada 146 anak yang tinggal di Lapas Salemba. Hal tersebut yang menjadi kebutuhan mendesak supaya Pemprov DKI menyediakan Lapas khusus anak.
"Kebutuhan Lapas anak menjadi kebutuhan mendesak," ujarnya.
0 comments:
Post a Comment