Saturday, November 29, 2014

Sumarya Tewas Terjepit Bank Dump Truck


Sumarya Tewas Terjepit Bank Dump Truck
NET

ILUSTRASI : Mayat







Laporan wartawan Bangka Pos, Al Adhi Setyanto


TRIBUNNEWS.COM. BELITUNG - Sumarya (38), warga asal Bogor meninggal yang diduga akibat terjepit bak dump truck yang sedang diperbaikinya, Sabtu (29/11/2014) sekitar pukul 10.00 WIB.


Ia memperbaiki knalpot dump truck yang biasa di kendarainya di bengkel PT SSB, tempatnya bekerja di Desa Mentigi, Membalong, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka-Belitung (Babel). Saat itu, dikabarkan tak ada orang lain yang berada di dekat korban.


Rekan korban, Ade Rachmat mengatakan korban sempat mensuplai pasir ke tongkang yang diisinya sebanyak dua kali. Namun tiba-tiba hujan lebat turun di lokasi tersebut, sehingga beberapa karyawan menghentikan aktivitasnya dan berteduh. Sedangkan, korban memilih memasuki bengkel guna memperbaiki knalpot dump trucknya.


"Kita lagi ngisi tongkang, karena hujan lebat orang-orang pada masuk. Tapi dia (korban, red) masuk ke bengkel benerin mobil," sebut Ade Rachmat kepada Pos Belitung (Bangkapos.com), Sabtu (29/11/2014) di depan kamar mayat.


Menurut Ade yang tidak secara langsung melihat peristiwa naas tersebut, korban sedang memperbaiki knalpot di bawah bak. Sehingga korban menghidupkan hidrolik untuk menaikkan bak tersebut. Setelah bak di atas, korban segera memperbaiki knalpot tersebut. Naas bagi korban diduga secara tidak sengaja sempat menyentuh tombol PTO.


Akibatnya, bak turun dan menimpa Sumarya. Tubuh bagian atas korban terhimpit antara bak dump truck dengan berbobot relatif berat serta besi truk dibawahnya. Seorang mekanik yang melihat dump truck tersebut turun langsung mendekati korban.


"Dia itu benerin knalpot di dalam sasis, jadi dump itu posisi berdiri. Mungkin PTO-nya mungkin kesenggol. Terus turun dump itu. Dia benerin mobil sendiri, mekanik lihat dump turun, terus dia lari," papar Ade Rachmat.


Ade Rachmat menambahkan, korban termasuk karyawan senior di perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan pasir tersebut. Korban sempat keluar dari perusahaan tersebut dan bekerja di Lampung. Namun korban kembali bergabung dengan perusahaan tersebut yang ditinggalkannya beberapa lama ini.


Sejauh ini manajemen PT SSB masih diupayakan Bangkapos.com (Tribunnews.com Network)untuk mengonfirmasi insiden yang menimpa karyawannya itu. Hingga berita ini diturunkan, Sabtu malam belumlah diperoleh tanggapannya







0 comments:

Post a Comment