Saturday, November 1, 2014

Diklat Alih Profesi Lokalisasi Semampir Kebanjiran Peserta


Diklat Alih Profesi Lokalisasi Semampir Kebanjiran Peserta
surya/didik mashudi

Pintu masuk ke lokalisasi Semampir, Kota Kediri yang rencananya bakal ditutup.







TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Progam alih profesi penutupan lokalisasi Semampir di Kota Kediri, Jawa Timur kebanjiran peserta.


Dari target hanya melatih 25 peserta ternyata pelatihan diikuti lebih dari 50 orang warga terdampak lokalisasi Semampir.


"Peserta pelatihan dilatih teori dan praktek serta progam magang di perusahaan konveksi Tulungagung.


Malahan peserta sekarang sudah mendapatkan order menjahit seprei, selimut dan baju pasien," ungkap Triono Kutut, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pemkot Kediri kepada Surya Online, Sabtu (1/11/2014).


Dijelaskan Triono Kutut, pelatihan konveksi ini diikuti peserta dari berbagai latar belakang profesi yang terdampak penutupan lokalisasi Semampir.


Ada pekerja seks, mucikari, pemilik warung, tukang parkir dan penyanyi karaoke serta para pemilik wisma.


Semula para warga terdampak ini sempat menanggapi sinis penawaran pelatihan alih profesi.


Namun begitu dibuka pendaftaran peserta jumlahnya justru membeludak. Tim pelatihan akhirnya tetap memperbolehkan semua pendaftar mengikuti pelatihan.


Pasca pelatihan Pemkot Kediri malahan telah membelikan seperangkat mesin jahit dan mesin potong canggih buatan Taiwan.


Rencananya mesin berikut peralatan menjahit konveksi ini bakal diboyong ke Aula Wisma Semampir.


Namun kendalanya saat ini, daya watt listrik di Aula Wisma Semampir masih kurang sehingga harus ditambah dahulu.


"Nantinya mesin-mesin konveksi ini sepenuhnya dikelola warga. Pemkot bakal memberikan order konveksi pakaian, kaos serta training kepada warga terdampak penutupan lokalisasi Semampir," jelasnya.


Para perajin konveksi ini juga membuka jaringan dengan perajin serupa untuk menerima order dari daerah lain.


Ke depan eks lokalisasi Semampir bakal dikembangkan menjadi tujuan wisata konveksi di Kota Kediri.


Sejauh ini baru Dinas Koperasi dan UMKM yang telah melaksanakan progam alih profesi bagi warga terdampak penutupan lokalisasi Semampir.


Dinas lainnya masih belum melakukan pelatihan meski dana kegiatan ini telah dianggarkan.


Data yang dihimpun Surya Online, terdapat sekitar 500 lebih warga terdampak menyusul penutupan lokalisasi Semampir.


Komplek lokalisasi ini bakal ditutup total pada kahir tahun ini. Setiap hari puluhan personel gabungan menjadi pintu masuk lokalisasi Semampir.







0 comments:

Post a Comment