TRIBUNNEWS.COM, NGAWI - Aksi jalan mundur Kusnohadi (66) warga Desa Janti, Kecamatan Sukun, Kota Malang menuju Jakarta baru sampai di JL Raya Ngawi - Solo. Pria yang berprofesi sebagai pedagang ini menargetkan jalan mundur yang dimulai pada 22 Oktober 2014 itu, bakal sampai pada hari ke 40 tiba di Jakarta.
Dalam perjalanan panjang dengan ditemani seorang anaknnya, Erik Setyana Putra itu, Kusnohadi hanya ingin bertemu dan berjabat tangan langsung dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi.
Alasannya, dirinya sangat kagum dengan sosok Jokowi yang merupakan satu-satunya presiden yang berasal dari kalangan rakyat biasa.
"Sampai disini (Ngawi) saya masih tetap semangat. Karena masih tetap terasa sehat. Kan sebelum aksi jalan mundur saya sudah latihan," terang pria yang menggunakan dua spion untuk jalan mundur itu kepada Surya, Minggu (02/11/2014).
Selama perjalanan hampir menuju perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah ini, Kusnohadi mengaku selalu mampir ke warung makan saat lapar dan haus. Selain itu, sesekali melepas lelah selama perjalanan mundur itu di pinggiran jalan raya.
"Kami perkirakan 40 hari sudah sampai Jakarta. Saya hanya ingin bertemu dan berjabat tangan dengan Pak Presiden baru," imbuhnya.
Sedangkan aksi jalan mundur kali ini, kata Kusnohadi merupakan aksi jalan mundur ketujuh kalinya layaknya jabatan Jokowi sebagai Presiden RI ketujuh. Sejak Tahun 1988 silam, dirinya sudah berkali-kali jalan mundur menuju Jakarta. Sebelumnya, pada masa Presiden RI, Gus Dur dirinya juga melaksanakan aksi yang sama.
"Aksi lainnya saya sudah pernah naik becak keliling nusantara," ungkapnya.
Sementara selama perjalan dari Kota Malang menuju ibu kota Jakarta itu, Kusnohadi mengaku tidak pernah berharap mendapatkan belas kasihan orang lain yang ditemuinya di tengah perjalanan panjang itu. Alasannya, bekal selama perjalanan jauh ia sudah dipersiapkan dari kantong pribadinya.
"Tak ada harapan apa pun sampai di Jakarta, saya hanya berharap bisa berjabat tangan dengan Pak Presiden. Tujuan dan harapan lainnya memang tak ada. Karena saya kagum dengan Presiden RI ketujuh yang berasal dari rakyat biasa itu," pungkasnya diamini anaknya yang setia menemani perjalanan panjangnya.
Penulis: Sudarmawan
0 comments:
Post a Comment