Maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas, telah memposting kerugian setengah tahun sebesar 235 juta dolar dan mengumumkan bahwa 5000 pekerjaan akan hilang.
Qantas memposting kerugian sebelum pajak sebesar 235 juta dolar selama enam bulan sampai akhir Desember, yang dikatakannya sesuai dengan arahan, dan sedikit lebih baik dari prakiraan terburuk sebesar 300-juta dolar.
Tapi CEO Qantas, Alan Joyce, mengatakan, kerugian ini tidak dapat diterima, dan maskapai penerbangan itu akan memotong 5000 pekerjaan agar dapat kembali ke meraih keuntungan.
Qantas akan mempercepat 'program transformasi' yang diumumkan sebelumnya, dengan tujuan penghematan biaya 2-milyar dolar sebelum tahun keuangan 2016/17.
Program ini akan memangkas 5000 pekerjaan penuh dari lebih 30-ribu staff yang saat ini dipekerjakan oleh Qantas.
Pengurangan staff itu dilakukan meskipun Qantas mengakui bahwa efisiesin tenaga kerjanya telah membaik 22 persen sejak 2008.
Qantas mengatakan juga akan memangkas capital expenditure, seperti pembelian pesawat baru, dengan 1 milyar dolar selama dua tahun finansial mendatang.
Dikatakan, akan dilakukan beberapa perubahan signifikan pada rencana armada pesawat dan network.
Secara strategis, Qantas mengatakan akan membekukan pertumbuhan baru untuk Jetstar di Asia dan sebaliknya mendukung bisnis yang ada sekarang ini.
Perubahan utama network antara lain menghapuskan rute Perth-Singapura pada awal tahun finansial mendatang, mengurangi penggunaan pesawat lebar untuk penerbangan domestik dan menggunakannya terutama untuk rute pesisir timur-barat dan rute sibuk Sydney-Melbourne-Brisbane, dan perubahan waktu layanan antara Melbourne dan Heathrow untuk meminimalkan ground time di London.
Perubahan utama armada antara lain menarik semua pesawat Boeing 767-300 di awal 2015 untuk menghemat penggunaan bahan bakar, menarik enam pesawat 747-400 tertua pada awal 2016, menunda pengantaran delapan pesawat Airbus A380-800 yang tersisa, menunda tiga yang terakhir dari pesanan 14 Boeing 787-8 Dreamliner dan restrukturisasi pesanan A320-200.
Qantas juga mengumumkan suatu persetujuan dengan Brisbane Airport Corporation (BAC) untuk mengakhiri sewa terminalnya, dan terus melakukan pembahasan dengan bandara Sydney dan Melbourne.
0 comments:
Post a Comment