Keluarga penumpang Cina pesawat Malaysia Airlines yang hilang mengungkapkan kemarahan kepada pejabat pemerintah Malaysia begitu tiba di Kuala Lumpur, Minggu 30 Maret.
Mereka berteriak "Beri kami kebenaran" dan mendesak perdana menteri Malaysia, Najib Razak, meminta maaf terhadap pernyataan yang menyesatkan.
Beberapa anggota keluarga dari 153 penumpang asal Cina menolak menerima penjelasan Malaysia.
Hari Minggu (30 Maret) puluhan anggota keluarga penumpang pesawat MH370 tersebut terbang dari Beijing.
Setelah mendarat di Kuala Lumpur mereka mengadakan konperensi pers pada sebuah hotel dan memasang spanduk "Kami menginginkan bukti, kebenaran, kehormatan" dalam bahasa Cina dan "Serahkan si pembunuh, kembalikan keluarga kami" dalam bahasa Inggris.
Wakil para keluarga, Jiang Hui, mengatakan mereka menginginkan pemerintah Malaysia meminta maaf atas penangangan saat pesawat baru dinyatakan hilang, di samping pernyataan Perdana Menteri Najib Razak yang mengisyaratkan pesawat mengalami kecelakaaan dan tidak ada korban selamat.
Dia mengatakan kesimpulan tersebut diumumkan "tanpa bukti langsung dan tidak bertanggungjawab".
Hui mengatakan kelompoknya akan bertemu langsung pejabat maskapai penerbangan dan pemerintah Malaysia, tanpa menyebutkan apakah mereka akan bertemu PM Najib.
Sepuluh pesawat terbang dan delapan kapal laut dikerahkan untuk mencari puing-puing MH370 di wilayah luas Samudra Hindia.
Pesawat itu hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada tanggal 8 Maret dengan 239 penumpang dan awak.
0 comments:
Post a Comment