Monday, March 31, 2014

Siswi SMA Meninggal dengan Luka Tusuk


Siswi SMA Meninggal dengan Luka Tusuk
IST

ilustrasi







TRIBUNNEWS.COM - Wajah Kuswadi murung. Di depan kamar mayat RSUD dr Soedarso, belasan anggota keluarga besar dan tetangganya tampak mencoba menghibur. Kuswadi sedang bersedih, putri sulungnya, Putri Wulandari (16), ditemukan meninggal di antara Parit Tengkorak dan Parit Bugis.



Putri Wulandari adalah seorang pelajar SMA Santun Untan diduga dibunuh. Korban ditemukan di semak-semak di antara Parit Tengkorak dan Parit Bugis, sekitar 150 meter dari Jl Arteri Supadio (Jalan Ahmad Yani II), Sui Raya, Kabupaten Kubu Raya, Senin (31/3) sekitar pukul 12.00 WIB.



Ayah korban, Kuswadi (46), tak banyak berkomentar. "Kasus pembunuhan anak saya ini, kita serahkan ke pihak kepolisian. Jadi untuk sementara, saya belum bisa memberikan keterangan kepada kawan-kawan wartawan, karena masih kondisi seperti ini," katanya saat menunggu hasil autopsi mayat anaknya di kamar mayat RSUD Soedarso Pontianak, kemarin sore.


Ia terlihat sangat syok saat berusaha memberikan keterangan kepada sejumlah awak media. Dirinya terlihat berusaha tabah menerima kenyataan telah ditinggalkan putri sulungnya. Kerabat korban beserta tetangga berusaha memberikan semangat kepada ayah korban untuk tetap sabar dan tegar.


Paman korban Ishak (48), tidak merasakan ada firasat apa-apa kepada keponakannya. Dirinya baru mengetahui dari kerabat bahwa Putri hilang pada Minggu malam. "Kami meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas penyebab dari kematian keponakan saya yang janggal," ujarnya.


Diduga kuat siswi kelas 1 SMA Santun Untan ini tewas lantaran dibunuh karena terdapat luka tusuk benda tajam di belakang sebelah kanan, menembus paru-paru.


Ibunya, Agustini (36), tampak syok dan tak kuasa menahan sedih. Tatapan kosong Agustini seolah tak percaya atas kejadian yang baru menimpa anak pertamanya. "Hari Sabtu siang sekitar jam 12.42, masih SMS-an sama dia," ujar ibu empat anak ini dengan suara lirih.


Dijelaskan, Puput sapaan akrab anaknya ini izin pergi dari rumah hendak ke sekolah lamanya yaitu SMA St Fransiskus Asisi, Siantan. "Dia pergi ke Asisi untuk pengurusan pelajaran. Karena lama menuggu kepala sekolah Asisi, dia minta diantarkan ke Serdam sama Nanang," jelasnya.


"Memang betul putri ngantar dia (Nanang, red) pulang ke Kompleks Korpri. Motor Putri ada di tangan dia, motor Beat merah, KB 4375 NM. Kondisi motornya sudah dipreteli dan ada di Poltabes, ditemukan di warnet Serdam," imbuhnya.


Sejak itu, dirinya hilang kontak dengan anak sulungnya ini. "Jam 12 malam saya masih kontak Nanang, katanya masih nyari Putri. Dia sama-sama di Santun Untan, satu kelas," ungkapnya.


Dikatakan, putri pindah sekolah dari SMA Asisi ke SMA Santun Untan sejak tiga bulan terakhir. "Tadi diketemukan sekitar jam 12.30. Tidak ada firasat dan tak kenal sama Nanang, cuma pernah dengar cerita Puput. Katanya memang kawan dekat dan dia tak pernah ke rumah sini," lanjutnya.


Dikatakannya, pada Jumat bibir Putri lebam berwarna biru kehitaman. "Saya tanya, cuma dia bilang terbentur meja belajar. Saya mau pelaku dapat dihukum seberat-beratnya tanpa ampun. Saya minta aparat tegakkan hukumlah," kata Agustini saat ditemui di rumah duka di Gg Trisakti, Jl Tanjung Raya 2.


Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Areis Aminullah melalui Kapolsek Sungai Raya, AKP Sugiyono membenarkan ada penemuan mayat berjenis wanita bernama Putri Wulandari (16), pelajar SMA Santun Untan kelas I. Korban ditemukan warga di Parit Tengkorak Sui Raya, Kubu Raya, sekitar pukul 12.00 WIB," ujar Kasat Reskrim Polresta Pontianak.


Lanjutnya, diduga korban tewas dibunuh oleh orang dekat korban berinisial NN. "Pastinya kasus ini, masih dalam penyelidikan lebih lanjut," ungkapnya.


Informasi sementara, hasil otopsi dari RSUD Soedarso Pontianak, korban mengalami luka tusukan di dada sebelah kanan, tembus ke belakang.


Korban ditemukan tewas oleh warga yang berburu burung. Merasa takut, pemburu langsung melaporkan ke penjual es tebu, dan penjual es tebu melaporkan ke Pak RT, serta diteruskan ke pihak kepolisian.


Hasil keterangan anggota polisi yang ikut melakukan autopsi korban, bahwa korban mengalami luka tusuk di bagian dada hingga menembus ke belakang. (qky/rul/dan)







0 comments:

Post a Comment