TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah menilai, pertemuan dalam Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) memberikan peran vital dalam memperkuat hubungan masyarakat Palestina dengan negara Asia Timur.
Palestina, kata Rami, juga memerlukan sejumlah dukungan ekonomi dari negara-negara CEAPAD yang disebutnya sebagai "partner sejati".
Rami memaparkan kondisi terkini di Palestina. Saat ini, sebutnya, 62 persen wilayah Palestina sudah dikuasai Israel di mana pembangunan dan akses terhadap sumber daya alam sangat tidak mungkin dilakukan.
Selain itu, isolasi sistematis oleh rezim di Jerusalem sebelah timur dan jalur Gaza di mana masyarakat Palestina tidak mendapatka hak keamanan.
"Pemukiman Israel juga telah menyebabkan terganggunya kedaulatan kami," ujar Rami di Jakarta, Sabtu (1/3/2014).
Meski demikian, Rami berkeyakinan bahwa dengan bantuan dan dukungan para negara yang merupakan partner sejati Palestina, masyarakatnya bisa memenuhi harapan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan.
Visi Palestina, lanjut Rumi, adalah dengan mengembangkan perekonomian nasional untuk menciptakan kemandirian.
"Usaha di bidang ekonomi ini tidak akan bisa tercapai tanpa kontribusi dari partisipasi kalian. Dalam kesempatan ini, izinkan saya untuk meminta bantuan dalam menjalankan agenda PNDP 2014-2016 yang akan diluncurkan sebentar lagi," tutur Rumi.
Dia berharap, forum CEAPAD dalam menghasilkan sejumlah program capacity building, bantuan kemanusiaan, serta penguatan perkembangan sektor privat untuk memajukan Palestina. Rumi juga berharap forum CEAPD juga memberikan kesadaran global akan kasus kemanusiaan di Palestina.
CEAPAD II merupakan pertemuan setingkat menteri negara-negara Asia Timur (ASEAN plus Jepang, Cina, Korea) dan mitra pembangunan lainnya. Untuk tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara.
Pertemuan ini, merupakan upaya untuk mengkaji kembali inisiatif kerja sama pembangunan untuk Palestina dan merancang kembali kerja sama/komitmen NAASP (New Asian African Strategic Partnership) fase ke-2.
CEAPAD II dihadiri oleh 31 negara undangan yang terdiir dari 13 negara peserta, 5 organisasi internasional, 13 observer antara lain Amerika Serikat, Australia, Norwegia, India, Uni Eropa, Quartet Office dan sejumlah negara dari Timur Tengah. Total peserta yang hadir mencapai 176 orang.
Pada pertemuan CEAPAD II ini, masing-masing negara diharapkan dapat menyampaikan kontribusi konkrit terkait program-program capacity building yang diberikan untuk Palestina, sesuai kebutuhan Palestina seperti pertanian, pariwisata, tekonologi informas dan komunikasi, dan manufaktur.
0 comments:
Post a Comment