TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Jumat (28/2/2014), menyatakan bahwa Rusia telah mengerahkan beberapa ratus prajuritnya memasuki wilayah Crimea di Ukraina.
Pengerahan pasukan ini dilakukan Rusia setelah pemerintahan di Kiev meminta Rusia menarik pulang pasukannya dari pangkalan yang berada di semenanjung Laut Hitam itu.
Pernyataan dari pejabat Pentagon yang mensyaratkan anonimitas ini merupakan konfirmasi pertama dari Pemerintah Rusia soal gerakan pasukan Rusia di Crimea. "Sepertinya mereka sudah memindahkan beberapa ratus tentara ke sana (Crimea)," sebut pejabat itu.
Rusia tak membuat pemberitahuan terlebih dahulu kepada Pemerintah Amerika Serikat untuk rencana militer tersebut. Namun, para pejabat di Pentagon meminta Washington fokus menggunakan jalan diplomasi dan sejauh ini belum ada pertimbangan serius untuk mengerahkan militer Amerika terkait krisis Ukraina.
"Sekarang masih diplomasi," ujar pejabat kedua di Pentagon kepada AFP, yang juga mensyaratkan anonimitas. Kedua pejabat mengatakan, mereka belum mendengar informasi permintaan bantuan militer dari Ukraina. Sejauh ini, juga tak terdengar kabar terjadi lagi bentrokan bersenjata antara pasukan Rusia dan Ukraina.
Juru Bicara Pentagon Laksamana John Kirby menolak berkomentar apakah Obama akan menyebut langkah Rusia di Crimea sebagai invasi militer. "Kami menilai situasi, dan kami tidak menyiapkan diri untuk siap mengarakterisasikannya," tepis Kirby.
Para pejabat AS mengatakan bahwa Washington tidak melakukan intervensi dalam konflik pada 2008 ketika Rusia mengirim pasukan ke Georgia, saat sebuah provinsi berupaya memisahkan diri di kawasan sengketa Ossetia Selatan dan Abkhazia.
Presiden sementara Ukraina Oleksandr Turchynov sebelumnya menuduh tentara Rusia dan milisi lokal pro-Kremlin telah melakukan penggerebekan di bandara utama Crimea dan basis lain di barat daya semenanjung dengan sentimen pro-Moskwa.
Wartawan AFP di Crimea mengatakan, puluhan pria dalam seragam tempur dan bersenjatakan senapan Kalashnikov mengepung Bandara Simferopol pada Jumat. Saksi juga melaporkan beberapa kendaraan lapis baja bergemuruh di jalan-jalan utama Simferopol dan setidaknya delapan pesawat kargo berlambang bendera tiga warna Rusia mendarat di pangkalan udara militer Ukraina di utara kota pada Jumat malam.(Palupi Annisa Auliani)
0 comments:
Post a Comment