Tuesday, March 11, 2014

Rekayasa Lalu Lintas Proyek MRT, Mulai Penutupan Hingga Jalan Darurat


Rekayasa Lalu Lintas Proyek MRT, Mulai Penutupan Hingga Jalan Darurat
/DANY PERMANA

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), meletakan batu pertama tanda dimulainya proyek pembangunan Mass Rapid Transit di Dukuh Atas di Jalan Tanjung Karang, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2013). Proyek MRT tahap I dimulai dengan membangun jalur dari Lebak Buluh hingga Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 15,7 Km, dan diperkirakan akan selesai hingga Mei 2018. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)







TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya siap menerapkan rekayasa lalu lintas di sepanjang jalur proyek Mass Rapid Transit (MRT) atau sarana transportasi massal mulai dari Jalan MH Thamrin sampai Lebak Bulus, awal April 2014 mendatang.


Saat rekayasa lalu lintas diterapkan, proyek MRT akan memasuki tahap pembangunan skala besar atau pembangunan fisik dan konstruksi.

Pada tahap ini, proyek akan memakan sebagian besar ruas jalan di beberapa titik, mulai dari Jalan MH Thamrin, Jalan Sudirman, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Panglima Polim, Jalan Fatmawati hingga ke Lebak Bulus.


Kabag Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto, menuturkan segala bentuk rekayasa lalu lintas sedang dimatangkan untuk diterapkan saat proyek skala besar MRT dilakukan April 2014 mendatang.


Menurutnya selain penyiapan personil polantas di lapangan, bentuk rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan adalah mulai dari pengadaan rambu dan marka, pemeliharaan, serta pemasangannya juga dilakukan pengalihan arus dan penutupan ruas jalan sementara, seiring pembangunan proyek.


Bahkan, katanya, tidak menutup kemungkinan adanya pembangunan jalan darurat sementara untuk pengalihan arus kendaraan, jika memang hal itu dibutuhkan saat proyek berlangsung.


"Jadi rekayasa lalin yang akan dilakukan semuanya cukup luas. Ini semua untuk meminimalisir kemacetan saat proyek berlangsung. Itulah bagian rekayasa lalin," ujarnya Selasa (11/3/2014).


Menurut Budiyanto, pembangunan jalan darurat akan dilakukan jika penutupan ruas jalan dilakukan cukup lama.


Ia mengatakan rekayasa lalu lintas mulai dari pemasangan rambu, pengalihan arus serta penutupan jalan hingga pembangunan jalan darurat jika dibutuhkan, akan dilakukan bertahap dan dikoordinasikan dengan pihak berwenang lain yakni Dishub DKI dan pelaksana proyek MRT.


Rencananya, rekayasa lalu lintas menyeluruh itu, katanya, akan mulai dilakukan awal April 2014 mendatang seiring dimulainya proyek skala besar MRT.


Sementara untuk satu bulan ke depan dimana proyek MRT masih pada tahap soil investigation atau penyelidikan tanah, pihaknya kata Budiyanto, melakukan antisipasi dengan tugas rutin personilnya di lapangan.


"Ada penambahan personil pada obyek yang ada pengerjaan proyek, serta kemudian bekerjasama dengan Dishub DKI untuk adanya perubahan struktur jalan dan arus kendaraannya," ujarnya.


Seperti diketahui PT MRT merencanakan pekerjaan konstruksi skala besar MRT akan dimulai pada April 2014. Sedangkan untuk jalur layang diperkirakan akan dimulai pada Juni 2014.


Konsekuensi pekerjaan konstruksi skala besar antara lain dilakukannya penutupan lajur median jalan di beberapa titik selama waktu yang lama, kurang lebih 4 tahun.


Persiapan menuju pekerjaan konstruksi skala besar ini telah dilakukan secara intensif termasuk rapat koordinasi untuk rekayasa lalu lintas di sepanjang jalur proyek MRT. (Budi Sam Law Malau)







0 comments:

Post a Comment