Di tengah kontroversi kebijakan Australia atas pencari suaka, seorang warga mendorong perdebatan kemanusiaan dalam situsnya.
Ryan Sheales, dari Melbourne, membuat sebuah situs yang menampilkan foto para warga Australia meminta maaf kepada pencari suaka yang ditolak oleh negara mereka.
Dia mengatakan telah mendapat respon yang sangat kuat dari publik. Hingga Jumat (28/02) sudah ada 250 foto yang dikirim warga.
"Situs sorryasylumseekers.com dimulai dari perasaan tak berdaya," kata Sheales kepada wartawan BBC Helier Cheung.
"Debat tentang pencari suaka di Australia semakin memanas, emosional, dan keras," katanya.
Walau tidak dapat menyelesaikan masalah, dia berharap situs ini setidaknya dapat memberikan sebuah pandangan yang sama tentang kemanusiaan.
"Bagi saya, situs ini bukan tentang menunjukan suatu kebijakan atau politisi baik atau buruk, tetapi mengatakan bahwa kiita bisa memperlakukan orang-orang ini lebih manusiawi."
"Saya pikir jika kita bisa sepakat dengan pandangan ini, maka mungkin kita bisa melanjutkan debat yang masuk akal tentang kebijakan pencari suaka."
Sheales, seorang konsultan komunikasi, mengatakan dia menerima tanggapan positif dari tiap daerah di Australia dan bahkan dari warga Australia yang tinggal di negara lain.
Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan Australia akan tetap mencegah kapal pencari suaka memasuki perairan mereka.
Kebijakan yang keras ini telah membuat hubungan Australia dan Indonesia semakin keruh.
Pemerintah Australia mengatakan kebijakan tersebut telah menyelamatkan nyawa dan sukses menghentikan kapal pencari suaka masuk ke wilayahnya.
Abbott pada awal Februari mengatakan kebijakan ini "keras, tetapi bekerja."
0 comments:
Post a Comment