Karir di bidang teknik cukup bervariasi, namun Australia masih kekurangan banyak sarjana teknik perempuan, yang hanya merupakan 20 persen dari seluruh sarjana teknik. Untuk meningkatkan jumlah tersebut, dibentuklah organisasi nirlaba bernama Power of Engineering.
Organisasi yang mendorong perempuan untuk berkarir di bidang teknik ini didukung badan-badan pemerintahan dan industri, termasuk lembaga Engineers Australia dan Queensland University of Technology.
Tujuannya, "menghilangkan pandangan bahwa karir di bidang teknik itu hanyalah tentang matematika dan helm konstruksi, dan menunjukkan bahwa karir ini memiliki kekuatan untuk mengubah dunia secara kreatif."
Sekitar 120 anak perempuan yang duduk di kelas 11 di Australia Barat menghadiri workshop Power of Engineering. Mereka terkejut mendapati bahwa bidang teknik menawarkan banyak pilihan karir.
Mantan ketua ilmuwan Australia Barat, Profesor Lyn Beazley, berbicara tentang peran bidang teknik dalam manajemen lingkungan, pengembangan energi terbarukan, dan program ilmiah besar, seperti program Square Kilometre Array (SKA) di negara bagian tersebut.
"Ini soal kekurangan keahlian. Kita tak punya cukup ahli teknik. Kurang dari 20 persen yang ada adalah perempuan," jelas Beazley,
"Ada banyak kesempatan kerja bagi perempuan-perempuan muda dalam karir yang bermanfaat untuk menjadikan planet ini tempat tinggal yang lebih baik bagi semua orang. Namun, kalau para perempuan tak tahu apa saja pilihannya, mereka tak akan menjadikannya pilihan dalam karir mereka."
Julia, dari Iona College berkata bahwa setelah mengikuti workshop tersebut Ia mempertimbangkan bidang teknik dalam pilihan karirnya.
Teman sekelas Julia, Carley, juga merasa bahwa pandangannya berubah. "Saya rasa tak banyak anak perempuan menganggap bahwa ini adalah karir yang baik bagi perempuan," katanya.
0 comments:
Post a Comment