Wednesday, April 30, 2014

Emil Salim: Pemimpin Harus Kembangkan Pemerataan


Emil Salim: Pemimpin Harus Kembangkan Pemerataan
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA

Sultan Hamengku Buwono X memberikan buku berjudul Takhta Untuk Rakyat sebuah Coretan Di Celah celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX, kepada Prof Dr Emil Salim (kanan) dan budayawan Bakti Soemanto (tengah), dalam peluncuran kemabli buku tersebut, di Anjungan DI Yogyakarta, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Jumat (25/6/2011). Buku yang dihimpun oleh Mohamad Roem, Mochtar lubis, Kustiniyati Mochtar, S. Maimoen, dan disunting oleh Atmakusumah tersebut diluncurkan kembali oleh PT Gramedia Pustaka Utama. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)







TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin yang akan terpilih pada pemilu 2014 harus bisa memperjuangkan pemerataan pendapatan. Konsep perekonomian yang berbasis kebangsaan akan menjadi landasan bagi pemimpin.


Emil Salim, ekonom senior, mengatakan bahwa ada kesulitan menghilangkan kesenjangan perekonomian. Sebab, tidak ada konsep membangun pemerataan ekonomi. Lagi pula, investasi hanya tumbuh di Indonesia barat.


"Tidak ada pembangunan atas pemerataan indonesia, makanya kalau kita lihat investasi hanya tumbuh di indonesia barat sedangkan indonesia timur selalu tertinggal," kata Emil Salim, dalam acara Grenn Infrastructure di SCBD, Rabu (30/4/2014)


Pemerintah juga sibuk membangun infrastruktur jalan seperti pembangunan Jalan Tol di beberapa ruas di wilayah Indonesia Barat. Padahal akses transportasi untuk ke Indonesia Timur selalu terkendala dengan biaya yang tinggi.


"Ini yang harus dilakukan pemerintah, dengan akses yang bagus maka potensi Indonesia Timur akan tergali dengan baik. Jika itu terjadi, prinsip pemerataan ekonomi akan tercapai," katanya.


Mengenai konsep ini, Emir menyebutnya dengan prioritas pembangunan ekonomi nasional. Hanya dengan langkah ini maka pemerintah bisa menciptakan pemerataan pembangunan.


"Ini konsep pembangunan ekonomi nasional, dengan konsep ini maka pemerintah membangun perekonomian berdasarkan kebangsaan, harus berani berikan subsidi, insentif pajak serta membangun kerjasama dengan berbagai investor, ini butuh kemauan politik," katanya.







0 comments:

Post a Comment