TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mengklaim faktor cuaca di beberapa wilayah penghasil migas mempengaruhi belum maksimalnya produksi di wilayah tersebut.
Dengan alasan itu, SKK Migas mengatakan target produksi migas yang ditetapkan pemerintah sebesar 870.000 BOPD tahun ini sulit tercapai.
Rizal Arsyid, Penasehat Kepala Ahli Bidang Operasi SKK Migas mengatakan, beberapa K3S bahkan sudah ada yang ditutup produksi sementara karena dilanda banjir. Selain itu, katanya, penurunan produksi dialami pula perusahaan besar migas seperti Caltex.
"Karena kendala cuaca, ada yang kebanjiran, sehingga (produksi) ditutup. Di laut kapal kita lepas, produksi ada yang stop. Anomali cuaca sekarang sangat terasa berpengaruh pada produksi migas. Untuk mencari daerah potensi baru juga susah. Caltex terbesar di Indonesia trennya menurun, tapi nggak banyak," paparnya kepada Tribun Jambi (Tribunnews.com Network).
Mengenai kontribusi migas terhadap pendapatan negara, dikatakan Rizal bahwa sektor ini cukup potensial menyumbangkan pendapatan negara. Hampir 30 persen pendapatan negara, dari hulu migas.
"Kontribusi migas tahun ini mudah-mudahan lebih besar lagi," ujarnya saat menghadiri Media Gathering di Batam.
Berdasar data SKK Migas, wilayah Sumatera merupakan daerah pemberi kontribusi minyak bumi terbesar mencapai 60 persen. Sedangkan sektor gas didominasi dari Kalimantan Timur sekitar 60-70 persen secara nasional. (hdp)
0 comments:
Post a Comment