TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi dua partai penentu kemungkinan terbentuknya poros keempat koalisi partai pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) Juli mendatang.
Jika PKB memutuskan berkoalisi dengan Partai Demokrat, koalisi poros keempat kemungkinan besar terjadi. Namun jika PKB akhirnya memutuskan koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, poros keempat dipastikan tidak ada.
"Itu tergantung PKB kalau dia bergabung ke Demokrat. Tapi kalau ke PDIP (poros keempat) tidak ada karena suara sudah habis," ujar Direktur Eksekutif PolcoMM Institute, Heri Budianto, dalam diskusi 'Membaca Peluang Poros Keempat: Mungkin atau Tidak?' di Hotel Alia Cikini, Jakarta, Kamis (1/5/2014).
Menurut Heri, koalisi partai yang mendekati adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PAN dan PKS dinilai lebih menyukai Demokrat karena mereka pernah bersama-sama di pemerintahan dan antarelite partai sudah saling mengetahui sama lain.
Hitungan matematika politiknya adalah jika Partai Demokrat berkoalisi dengan PAN, PKS, dan PKB maka perolehan suara keduanya (berdasarkan hitung cepat) cukup untuk mengajukan calon presiden.
Namun, jika PKB tidak bergabung, maka gabungan Demokrat, PAN, dan PKS belum memenuhi kuat untuk mengajukan calon presiden (presidential threshold).
0 comments:
Post a Comment