TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asia Pulp & Paper (APP) dan sejumlah lembaga peduli lingkungan berkomitmen melindungi hutan untuk memberikan penghidupan bagi satwa. Mereka juga akan meningkatkan perlindungan terhadap koridor satwa liar dari aktivitas ilegal, melindungi kawanan gajah yang terancam di daerah konsesi Tebo Multi Agro.
Untuk tahap awal, APP bersama WWF, Greenpeace dan LSM anggota dari Solutions Working Group APP akan bahu membahu melakukan konservasi satwa di Bukit Tigapuluh Jambi. Ini untuk melindungi hutan sebagai sumber kehidupan harimau, gajah dan orangutan yang ada di sana.
Ini bagian restorasi dan mendukung konservasi satu juta hektare hutan di Indonesia yang cakupannya areanya kurang lebih sama luasnya dengan total area Hutan Tanaman Industri (HTI) yang menjadi sumber serat kayu pulp perusahaan di tahun 2013. Luasan ini jauh lebih besar daripada tanggung jawab konservasi yang disyaratkan secara hukum kepada perusahaan.
"Saat ini APP, WWF dan para pemangku kepentingan lain tengah mengembangkan mengidentifikasi lanskap prioritas," kata Aida Greenbury, Managing Director Sustainability APP di Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Ini dilakukan karena setelah setahun menghentikan secara permanen pembukaan hutan alam dalam seluruh rantai pasokannya, sukses dilakukan dengan menghentikan deforestasi melalui pendekatan tingkat lanskap terhadap restorasi dan konservasi hutan.
"Penyusunan bersama ini agar mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap lanskap baik di dalam dan di sekitar daerah konsesi dalam rantai pasokan APP," katanya. APP juga akan berkonsultasi bagaimana memprioritaskan restorasi pada area penting, menyusul berbagai penilaian keanekaragaman hayati di seluruh daerah konsesinya.
0 comments:
Post a Comment