Tuesday, April 29, 2014

Bilal Masjid Dihabisi Saat Hendak Kumandangkan Azan Subuh


Bilal Masjid Dihabisi Saat Hendak Kumandangkan Azan Subuh
net

Ilustrasi







TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Imam dan bilal Masjid Jamik Lamteuba, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar, Tgk Mahmud dibunuh secara sadis dalam perjalanan menuju masjid untuk mengumandangkan azan subuh.


Peristiwa itu terjadi 21 April lalu pukul 04.00 WIB. Pihak keluarga meminta polisi untuk segera mengungkapkan dan menangkap pembunuh Tgk Mahmud yang merupakan warga Gampong Blangtingkeum.


Anak kelima korban, Nuryamni yang mendatangi redaksi Serambi (Tribunnews.com Network), Selasa (29/4/2014) kemarin menuturkan peristiwa yang menimpa ayahnya tersebut.


Menurutnya, saat itu korban berjalan kaki menuju Masjid Jamik Lamteuba yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumah. Menurut Nuryamni, diperkirakan korban dieksekusi 50 meter dari rumahnya dengan menggunakan senjata tajam.


Tgk Mahmud mengembuskan nafas terakhir subuh itu dengan luka parah di leher, wajah dan kepala. Kejadian berdarah itu cukup menggegerkan warga di kawasan Lamteuba. Akibat pembunuhan terhadap sang bilal itu, subuh 21 April di Masjid Jamik Lamteuba otomatis tanpa azan dan lantunan ayat Al Quran sebagaimana biasa yang dilakukan Tgk Mahmud.


Nuryamni meminta pihak kepolisian segera mengungkap kasus pembunuhan terhadap ayahnya dan menangkap pelaku. Korban, menurut Nuryamni yang didamping Bukhari, selama ini tidak punya pernah musuh.


Dikatakan Nuryamni, saat kejadian itu korban tinggal sendirian di rumah karena istrinya sedang berobat di Banda Aceh.


"Keluarga ingin keadilan dan pembunuh ayah saya segera ditangkap," harap Nuryamni yang didampingi suaminya, Bukhari Ridwan. Ia juga berharap masyarakat bisa bekerjasama dengan polisi untuk mengungkap pembunuhan secara keji tersebut.


Kasat Reskrim Polres Aceh Besar, Iptu Diego Aries Kakori melalui Kapolsek Seulimeum, Iptu Yulizar Lubis yang dikonfirmasi Serambi kemarin mengatakan, hingga kini polisi masih mengejar pelaku pembunuhan tersebut. Pihaknya sedang melidik kasus pembunuhan itu supaya cepat terungkap siapa pelakunya.


Menurut Iptu Yulizar Lubis, Polsek Seulimeum telah bekerjasama dengan Reskrim Polres Aceh Besar agar pembunuhan ini dapat segera terungkap.


"Ada beberapa orang yang telah kita panggil untuk dimintai keterangannya," ujarnya.


Menurut Nuryamni, subuh 21 April begitu sunyi, tak ada suara imam mengaji di Masjid Jamik Lamteuba. Warga pun lelap dalam tidur, tak ada yang pergi menuju ke masjid karena subuh itu berbeda dari biasanya.


Korban pertama kali dilihat justru oleh keponakannya, Fauzi yang bersama kawannya pulang dengan mengendarai mobil dari Banda Aceh menuju kampung tersebut sekitar pukul 05.30 WIB atau lebih kurang satu jam setelah dieksekusi.


Fauzi yang tak tahu mayat yang terbujur kaku itu adalah Tgk Mahmud, langsung melaporkan ke warga. Fauzi, kata

Nuryamni, langsung pingsan setelah mengetahui mayat yang bersimbah darah tersebut merupakan pamannya sendiri. Ia perlu beberapa hari dapat pulih dari tempat tidur setelah peristiwa subuh itu. (adi)







0 comments:

Post a Comment