TRIBUNNEWS.COM, MEUREUDU - Sebanyak 231 murid SD Negeri 1, Kecamatan Panteraja, Pidie Jaya, Jumat (28/3/2014) mogok belajar, karena dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) belum dicairkan pihak sekolah.
Dalam aksinya, seluruh murid SD tersebut mulai dari kelas 1 sampai 6 tidak ada yang datang ke sekolah. Sedangkan yang hadir di sekolah hanyalah guru dan para tenaga administrasi sekolah. Ketidakhadiran para murid di sekolah itu membuat guru kalang-kabut.
Orang tua murid SDN 1 Panteraja kepada Serambi (Tribunnews.com Network) Jumat kemarin mengatakan, ketidakhadiran murid tersebut karena protes terhadap pihak sekolah yang belum mencairkan dana BSM. Selain itu, semua wali murid juga sepakat agar dana BSM itu dibagi rata untuk semua murid, tidak hanya untuk 21 murid saja seperti keinginan pihak sekolah.
"Dana itu telah diterima pihak sekolah sejak sepekan lalu, namun sampai kini belum disalurkan kepada murid-murid," ujar seorang wali murid.
Dikatakan juga, mogok belajar itu dilakukan, setelah adanya rapat wali murid.
"Kami mendesak agar kepala sekolah untuk segera menuntaskan permasalahan ini sebagaimana hasil kesepakatan komite sekolah agar dana Rp 8,4 juta itu dibagi rata untuk semua murid," tegasnya.
Sementara itu, Kepala SD Negeri 1, Kecamatan Panteraja, Rosnawati SPd kepada Serambi mengatakan, dana BSM itu totalnya Rp 8,4 juta dan diperuntukkan bagi 21 murid. Dana itu sejak sepekan lalu telah ada di sekolah. Namun sampai saat ini belum dapat disalurkan menyusul desakan dari pihak komite sekolah agar dana tersebut dibagi rata untuk 231 murid.
"Inilah yang membingungkan kami, jika dana itu dibagi rata, maka setiap murid hanya mendapatkan sekitar Rp 36.363," ujarnya.
Menurutnya, aksi mogok yang dilakukan murid itu, tentunya sangat merugikan murid-murid. Apalagi, mereka akan menghadapi ujian. Karena itu, Rosnawati berjanji akan segera menyelesaikan masalah tersebut dengan komite sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Pidie Jaya, Drs Ridwan M Ali MPd kepada Serambi mengharapkan agar orang tua murid tidak meminta anaknya untuk mogok belajar. Sebab, sangat rugi jika mogok belajar itu berlanjut. Sedangkan kepada pimpinan sekolah, Ridwan mengharapkan agar transparan dengan masyarakat menyangkut dengan dana BSM itu, sehingga persoalan itu segera selesai.(c43)
0 comments:
Post a Comment