Pemerintah sementara Mesir memutuskan akan mengendalikan masjid-masjid independen sebagai upaya menangani para pembangkang Islam.
Menteri Wakaf Agama, Mohammed Mokhtar, mengatakan para pegawai kementerian akan membawa masjid-masjid tersebut ke dalam pengawasan negara dalam waktu sebulan.
Sekitar 10.000 dari total 130.000 masjid di Mesir tidak berada di bawah kendali pemerintah.
Pemerintah menganggap kelompok-kelompok Islam, termasuk Ikhwanul Muslimin, menggunakan masjid untuk menyebarluaskan ideologi dan merekrut para anggota baru.
Bulan Januari, pemerintah sudah menetapkan tema khotbah untuk sembahyang Jumat, yang biasanya mengandung protes politik.
Para pendukung Presiden Mohamed Morsi -yang digulinhkan militer- sering menggelar aksi unjuk rasa setelah mengikuti sembahyang Jumat.
Akhir tahun lalu pemerintah Mesir juga melarang lebih dari 50.000 000 ulama yang dianggap tidak memiliki izin untuk memberikan khotbah.
Sejak Presiden Morsi digulingkan oleh militer awal Juli 2013, pemerintahan sementara Mesir melarang keberadaan kelompok Ikhwanul Muslimin, yang mendukung Morsi.
Pemerintah juga menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris setelah dituduh melakukan serangan atas besar polisi awal pada Desember 2013.
0 comments:
Post a Comment