Kelompok pemberontak komunis di Filipina selatan menewaskan sedikitnya sembilan aparat keamanan dalam rangkaian serangan atas polisi dan tentara.
Sekitar 50-an pemberontak Tentara Rakyat Baru menyerang sebuah pos polisi di Pulau Mindanao disusul dengan ledakan sebuah bom pinggir jalan menewaskan beberapa tentara yang sedang mengejar kelompok pemberontak.
Pihak berwenang mengatakan dua pemberontak tewas dan sembilan lainnya ditangkap, seperti dilaporkan kantor berita AFP.
Tentara Rakyat Baru melancarkan perlawanan atas pemerintah Filipina sejak pertengahan 1960-an.
Perundingan damai antara kedua belah pihak diupayakan beberapa kali dan upaya terakhir pada April 2013 kembali gagal mencapai kesepakatan.
Pemerintah Filipina memperkirakan jumlah kelompok beraliran Maoisme ini sudah berkurang dari sekitar 26.000 pada akhir 1980-an menjadi hanya sekita 4.000 pemberontak walau perkiraan ini tidak bisa dipastikan.
Pekan lalu, 17 tentara dan warga sipil dilaporkan terluka akibat ranjau darat yang diduga ditaruh oleh pemberontak komunis yang sama di kota Bansalan, di Filipina selatan.
Selain ancaman dari kelompok komunis, pemerintah Manila juga masih menghadapi perlawanan dari kelompok pemberontak Muslim yang menentang kesepakatan yang ditandatangani oleh kelompok pemberontak lebih besar, Barisan Pembebasan Islam Moro dengan pemerintah.
0 comments:
Post a Comment