Kelompok militan Taliban memerintahkan para pejuangnya menggunakan kekuatan untuk mengganggu pemilihan presiden yang akan berlangsung 5 April.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Senin 10 Maret, seorang juru bicara Taliban juga memperingatkan warga Afghanistan agar tidak memberikan suara.
Selain itu, mereka mengaku sudah memberi tahu semua ulama di negara itu bahwa pemilihan presiden tersebut merupakan konspirasi Amerika Serikat.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Sediq Sediqi, mengatakan lebih dari 400.000 aparat keamanan akan dikerahkan untuk pemilihan umum.
Dia meminta rakyat Afghanistan tidak menanggapi ancaman Taliban dengan serius.
Pemilihan umum Afghanistan tahun 2009 lalu diwarnai oleh sejumlah aksi kekerasan, dengan korban jiwa 31 warga sipil serta 26 tentara dan polisi pada hari pemungutan suara.
Pernyataan terbaru Taliban ini juga menyebutkan sasaran gangguan antara lain para pekerja pemilihan presiden, pegiat, aparat keamanan, dan kantor-kantor.
"Merupakan kewajiban agama bagi semua warga Afghanistan untuk melaksanakan tugas menggangu persekongkolan dari para penjajah dengan kedok pemilihan umum."
Hingga saat ini 53.000 pasukan tempur NATO masih berada di Afghanistan dan akan ditarik mundur Desember tahun ini.
0 comments:
Post a Comment