Amerika Serikat menyatakan keprihatinan yang mendalam atas laporan-laporan yang menyebutkan penangkapan beberapa pembangkang terkenal Kuba di ibu kota Havana.
Mereka ditangkap menjelang digelarnya unjuk rasa yang sudah direncanakan di Alun-alun Revolusi Havana, Selasa (30/12).
Pihak penggagas unjuk rasa mengatakan aksi itu ditujukan untuk menguji toleransi pemerintah komunis Kuba menyusul pengumuman bahwa K uba dan Amerika Serikat akan memulai perundingan untuk normalisasi hubungan diplomatik, dua pekan lalu.
Pihak berwenang Kuba menangkap 30 pembangkang untuk mencegah mereka bergabung dengan aksi bersama warga Kuba untuk mengungkapkan pendapat tentang masa depan mereka.
"Kami mengecam keras pemerintah Kuba yang meneruskan tekanan dan kembali menggunakan penangkapan yang sewenang-wenang, dengan kekerasan untuk membungkam pengkritik, membuat kumpulan yang damai dan kebebasan berekspresi, serta mengintimidasi warganya," seperti tertulis dalam pernyataan Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat.
Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Kuba yang dilarang, Elizardo Sanchez, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa tujuh pembangkang masih ditahan namun yang lainnya sudah dibebaskan.
Seniman penggagas acara itu, Tania Bruguera, termasuk salah seorang yang masih ditahan. Perempuan berusia 46 tahun itu dikenal dengan karya-karyanya yang bernuansa politik.
0 comments:
Post a Comment