Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Seminggu pasca diketahuinya dugaan tindakan pelecehan seksual oleh kakek berusia 63 tahun itu, warga RT 14 RW 09, Kebon Kosong, Jakarta Pusat mengaku geram. Rencananya kalau tidak ada tindakan dari pihak kepolisian, warga akan mendatangi pelaku dan membawanya ke pihak kepolisian.
"Warga sudah banyak SMS dan telepon karena sudah geram. Soalnya, seminggu setelah kejadian korban mengalami kencing sakit dan demam," kata Ketua RT 014, Bambang Irawan.
Bambang menjelaskan bahwa kedua orang tua korban baru mengontrak di kawasan tersebut baru selama dua bulan. Kontrakan dengan ukuran 3 meter x 4 meter itu diisi oleh korban, dua orang tuanya dan satu orang kakak laki-lakinya yang masih duduk di Sekolah Dasar.
Sementara, rumah tinggal pelaku tidak jauh dari rumah korban sekitar 5 meter. Di depan rumah korban sendiri ada sebuah gerobak berwarna merah untuk orang tua korban berjualan sosis bakar.
"Orang tuanya cuman dagang sosis bakar keliling ke sekolah-sekolah. Kasian sekali orang kecil masih diperlakukan seperti itu," kata Bambang.
Menurut Bambang, pelaku sendiri memiliki kebiasaan buruk yaitu membicarakan soal seks terhadap tetangga disekitarnya. Bahkan, pelaku yang diduga melakukan pelecehan seksual itu sering menggoda para wanita yang sering melintasi lingkungannya. "Sering ngomong jorok juga sesama lelaki kalau lagi ngumpul. Cewe-cewe juga digodain," katanya.
Hingga saat ini, kata dia, pihak kepolisian belum menangkap pelaku yang melakukan pelecehan seksual itu. Karena menggunakan asas praduga tak bersalah dia masih meredam warga untuk tidak melakukan tindakan anarkis.
"Pesan pak Kanit PPA suruh menjaga agar warga tidak bertindak anarkis. Karena hasil visum belum bisa menentukan karena tidak ada saksi mata," katanya.
Menurut hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sendiri, kata Bambang, korban mendapatkan pelecehan seksual. "Bahasanya yang saya baca dari rekam medis RSCM kurang lebih korban umur 4 tahun, diduga korban pencabulan dengan luka kemaluan merah lecet, kencing buang air besar sakit," tuntasnya.
Perlu diketahui, Dengan terus menangis, N bocah berusia empat tahun korban yang diduga mendapatkan pelecehan seksual oleh kakek berusia 63 berinisial S didampingi oleh kedua orang tuanya melaporkan kasus ini ke Unit PPA Polres Metro Jakarta Pusat, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Senin (10/3).
Hal ini dilakukan agar pihak kepolisian bisa langsung menangkap pelaku pencabulan bocah dibawah umur tersebut. Menggunakan pakaian berwarna merah, korban terus digendong oleh ayahnya, Teguh (36) yang memakai rompi berwarna hitam. Mereka melaporkan hal dugaan pencabulan itu kepada pihak kepolisian.
Untuk kejadian dugaan perilaku pencabulan tersebut dilakukan dirumah pelaku di lantai dua Jalan Catur Tunggal II RT 14 RW 09, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 28 Februari 2014 lalu. Menurut kuasa hukum pelapor, Arah Madani mengatakan bahwa korban sendiri sering bermain dengan cucu dari pelaku.
Ketika itu, cucu dari pelaku sendiri sedang pergi ke luar kota. Hal ini dimanfaatkan pelaku untuk melakukan tindakan tidak menyenangkan kepada korban. "Dirumah pelaku ada temen yang sebaya yaitu cucunya. Saat kejadian ternyata cucunya pulang kampung. Korban langsung inisiatif turun, tapi dicegat, dicium pipinya dan setelah itu alat kemaluannya dikorek dengan jari oleh pelaku," kata Madani kepada wartawan di Mapolres Jakarta Pusat, Senin (10/3). (Bintang Pradewo)
0 comments:
Post a Comment