Tuesday, April 1, 2014

Jepang ekspor senjata, pertama dalam 50 tahun




Jepang akan melonggarkan larangan ekspor senjata untuk pertama kalinya dalam hampir 50 tahun terakhir.


Di masa lalu semua penjualan militer bisa dikatakan dilarang, meskipun terjadi alih teknologi ke Amerika Serikat.


Perkembangan baru ini akan memungkinkan Jepang mengembangkan senjata bersama sekutunya dan industri pertahanan akan mendapatkan akses terhadap pasar dan teknologi baru.


Langkah ini kemungkinan akan dicurigai Cina yang menuduh Jepang meningkatkan militerismenya.


Jepang menerapkan undang-undang dasar pasifis setelah Perang Dunia Kedua yang melarang perang kecuali untuk membela diri.


Selama beberapa dekade Jepang menerapkan "tiga prinsip" tidak mengekspor senjata ke negara-negara komunis, ke negara yang terkena embargo PBB, atau terlibat atau kemungkinan terlibat dalam konflik internasional.


Prinsip ini diadopsi tahun 1967 yang kemudian menjadi larangan yang diterapkan sendiri sepenuhnya.


Tapi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berkeinginan meningkatkan keamanan nasional di samping menormalisasikan pembatasan yang Jepang terapkan sendiri setelah Perang Dunia Kedua.


Transparan


Berdasarkan kebijakan ini, pembatasan ekspor kepada negara konflik atau yang dikenai embargo PBB tetap berlaku.


Ekspor akan diizinkan bagi perdamaian dunia dan kepentingan keamanan Jepang, lapor kantor berita Kyodo.


Jepang akan menerapkan pemeriksaan ketat ekspor dan membuat proses tersebut transparan.


Negara ini tidak akan mengizinkan ekspor dijual ke pihak ketiga.


"Berdasarkan prinsip baru ini, kami sudah membuat prosedur pengalihan peralatan keamanan lebih transparan," kata Menteri Kabinet Yoshihide Suga.


Permulaan tahun ini, Cina telah menyatakan ketidaksukaannya.


"Karena politik Jepang semakin cenderung ke kanan, alasan dan pengaruh semakin longgarnya pembatasan ekspor senjata membuat berbagai pihak sangat khawatir," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying bulan Februari.


Akhir tahun lalu, kabinet Jepang menyepakati strategi keamanan nasional baru dan meningkatkan anggaran keamanan sebagai bagian dari langkah yang kebanyakan pihak pandang diarahkan ke Cina.


Dalam lima tahun ke depan, Jepang akan membeli perangkat keras termasuk pesawat tanpa awak dan kendaraan amfibi.






0 comments:

Post a Comment