Para menteri luar negeri dari seluruh negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan bertemu di Brussels, Belgia, Selasa (01/04) sore waktu setempat, membahas strategi untuk membantu Ukraina sekaligus menekan Rusia.
Pertemuan itu merupakan dialog perdana blok beranggotakan 28 negara tersebut sejak Rusia mengambil alih Krimea.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan penarikan mundur sebagian pasukan dari perbatasan dengan Ukraina.
Dalam pernyataan resmi NATO, para menteri luar negeri dijadwalkan berbicara dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Deshchytsia mengenai cara-cara menopang Ukraina dalam aspek reformasi pertahanan.
Sebagaimana dilaporkan koresponden BBC, Jonathan Marcus, pada pertemuan itu para menteri luar negeri diperkirakan bakal mendiskusikan pembekuan kerja sama secara formal dengan Rusia.
Selain itu, mereka ditengarai akan mempertimbangkan sejumlah opsi demi memberikan keamanan kepada negara-negara Eropa Timur, termasuk menempatkan pangkalan militer permanen di negara-negara Balkan.
Sebelumnya, Lithuania, Estonia, dan Bulgaria yang merupakan bekas pecahan Uni Soviet mengutarakan kekhawatiran mereka atas aksi Rusia di Ukraina.
Presiden Bulgaria Rosen Plevneliev, misalnya, mengatakan sepak terjang Rusia dapat menjadi preseden buruk di masa mendatang.
"Bagaimana dengan Lithuania? Bagaimana dengan Estonia? Kami memiliki komunitas-komunitas Rusia. Apakah itu berarti mereka (komunitas-komunitas Rusia) bisa mengontak Moskow dan Moskow akan mengirim pasukan, menduduki, dan mengambil alih sebagian dari wilayah negara tersebut?"
Ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat meningkat setelah penggulingan Presiden Ukraina pro-kremlin Viktor Yanukovych pada Februari, setelah terjadi demonstrasi besar selama satu bulan.
Keputusan Rusia untuk menganeksasi Krimea yang memicu krisis dalam hubungan dengan barat.
Sebelumnya, menteri luar negeri AS dan Rusia telah bertemu untuk membahas penyelesaian krisis di Ukraina, tetapi tidak menghasilkan kesepakatan.
0 comments:
Post a Comment