TRIBUNNEWS.COM. PARIS - Proses penjualan Alstom SA, perusahaan pembangkit listrik dan transportasi asal Prancis, berlangsung alot. Sebelumnya, General Electric Co (GE) bernegosiasi intensif untuk mengakuisisi Alstom. Dengan mengajukan harga penawaran US$ 13 miliar, perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat ini berada di atas angin.
Belakangan, pejabat Pemerintah Prancis menolak rencana penjualan Alstom ke GE. Menteri Ekonomi Prancis, Arnaud Montebourg, menyarankan agar Alstom menerima tawaran akuisisi dari Siemens AG asal Jerman, yang merupakan rival GE untuk memburu aset Alstom.
Montebourg menganggap kesepakatan antara Alstom dan GE tidak cocok untuk menjaga kepentingan jangka panjang perusahaan tersebut, karyawan serta perekonomian Prancis. Maklum, beberapa sumber menyatakan, kesepakatan GE-Alstom dapat mengakibatkan pemisahan bisnis transportasi Alstom, yang memproduksi kereta api berkecepatan tinggi TGV. Aset lain Alstom mewakili lebih dari 70% penjualan.
Transaksi jual-beli Alstom akan menjadi contoh langka sebuah perusahaan besar Prancis yang diambil alih oleh pesaingnya asal AS. GE, yang mempekerjakan 11.000 orang di Prancis, menghasilkan € 7,8 miliar pendapatan daerah pada tahun 2011. Sedangkan Alstom memiliki 18.000 karyawan di Prancis, atau sekitar 20% angkatan kerja global.
Di sisi lain, upaya Siemens mengakuisisi Alstom didukung oleh pejabat Pemerintah Prancis. Alhasil, kini Siemens yang berada di atas angin.
Selain membayar tunai, Siemens mengusulkan penukaran aset yang akan menjadikan Alstom sebagai pemain transportasi kereta api lebih besar di kawasan Eropa, sekaligus meningkatkan bisnis turbin dan peralatan listrik. Seperti Alstom, Siemens merupakan produsen kereta api supercepat hingga turbin pembangkit listrik.
Bahkan Siemens siap mengalahkan penawaran GE untuk membeli Alstom, senilai US$ 13 miliar. Demi meyakinkan calon mitranya, korporasi asal Jerman ini menjamin lapangan pekerjaan dan posisi manajemen.
Menurut Montebourg, penawaran Siemens bakal menciptakan dua perusahaan pemenang di Eropa dan dunia. Sikap Montebourg menentang GE terjadi beberapa jam sebelum Presiden Prancis, Francois Hollande, bertemu Chief Executive Officer (CEO) GE, Jeff Immelt, untuk membahas masa depan Alstom, Senin (28/4).
Hollande juga akan bertemu CEO Siemens, Joe Kaiser, membahas agenda yang sama. "Kami ingin meningkatkan tawaran untuk memastikan perusahaan Prancis tidak menjadi mangsa," ungkap Montebourg. (Reuters/Bloomberg)
0 comments:
Post a Comment