Raksasa telekomunikasi Australia, Telstra, didenda 10.200 dollar dan mendapat peringatan karena bocornya data pribadi 15.775 pelanggan. Akibat kasus ini, Telstra meninjau kembali kontrak denganpihak ketiga yang menangani data pribadi pelanggannya.
Kebocoran data pelanggan tersebut ditemukan pertama kali oleh wartawan kelompok media Fairfax tahun lalu. Nama, nomor telepon dan alamat para pelanggan tersebut ternyata tersedia secara online dan bisa diakses siapa saja.
Wartawan tersebut kemudian melaporkan hal ini ke Telstra dan juga Komisi Informasi Australia (OAIC).
OAIC kemudian menggandeng Otoritas Komunikasi dan Media Australia (ACMA) melakukan penyelidikan selama setahun, dan pekan ini mengambil keputusan adanya pelanggaran data pribadi.
Komisi menemukan informasi pribadi 15.775 pelanggan tersedia secara online selama 15 bulan di tahun 2012 dan 2013. Terungkap juga, data tersebut setidaknya telah diunduh sebanyak 166 kali.
Komisioner OAIC Timothy Pilgrim menyatakan, Telstra gagal memastikan keamanan data pelanggan yang dimilikinya.
Menyusul kasus ini, Telstra setuju mengambil sejumlah langkah termasuk meninjau software yang digunakan menyimpan data pelanggan, serta meninjau kembali kontrak dengan pihak ketiga yang menangani data tersebut.
0 comments:
Post a Comment