ist
ilustrasi
TRIBUNNEWS.COM - BPS Sulsel merilis laporan ekspor dan impor Sulsel periode Januari-Februari. Ekspor komoditas nikel tertinggi mencapai Rp 1,59 triliun (kurs Rp 11.193).
Impor paling tinggi yakni komoditas gandum-ganduman senilai Rp 511, 96 miliar. “Ekspor nikel ini hanya dilakukan perusahaan di Malili dan Sorowako yakni PT Vale (eks Inco),” kata Nursam Salam.
Kenaikan nilai ekspor ini didukung arus transportasi laut yang baik meski periode Februari menurun akibat cuaca buruk. Ekspor nikel misalnya lancar karena ada pelabuhan di Balantang, Malili. Mayoritas ekspor Sulsel ke Jepang. “Tapi kita sangat kurang mengimpor dari negara ini,” ujarnya.(cr1)
0 comments:
Post a Comment